Menurut Ari, diduga para pelaku yang menganiaya korban itu adalah satu keluarga.
"(Pelakunya) ada beberapa orang lah. Artinya satu hingga dua orang adanya terjadinya pengeroyokan tersebut," ungkap Ari.
Ari mengatakan pengeroyokan itu terjadi pada Minggu (5/1/2025).
Ia menerima laporan dari petugas keamanan bahwa korban yang merupakan warga pengontrak di RW 08 Pluit mengalami babak belur.
"Kalau menurut terakhir korban katanya ada patah tulang di bawah pelipis ini, pelipis mata. Iya, kalau saya kan lihat fotonya saja ya. Malam itu pada berdarah semua mukanya," katanya.
Korban Diduga Selingkuhan
Insiden pengeroyokan diduga dipicu oleh kecemburuan terkait masalah perselingkuhan antara ER dan suami pelaku dari salah satu pelaku.
"Duduk perkaranya itu pengeroyokan, diawali kecemburuan diduga dia (korban) selingkuh sama suaminya tersangka," ungkap Wakasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKP Lukman saat dikonfirmasi pada Selasa (6/1/2025).
Baca juga: Bantah Ada Pengeroyokan, Anak Bos Rental: Anggota TNI AL Sudah Todongkan Senjata sejak di Pandeglang
Meski begitu, Lukman menegaskan hingga kini dugaan perselingkuhan antara korban dan suami pelaku tersebut belum dapat dibuktikan.
"Faktanya, kan belum bisa dibuktikan, belum tahu, suaminya harusnya menjelaskan ke istrinya atau tersangka," sebut Lukman.
Dalam kejadian tersebut, ER tidak hanya mengalami penganiayaan fisik, tetapi juga pelecehan.
Lukman mengungkapkan bahwa para pelaku memaksa membuka pakaian korban di depan umum.
"Korban dikeroyok, ada video mau ditelanjangi. Sesuai video, ditelanjangi ditarik bawahnya (celana)," kata Lukman.
Akibat tindakan kekerasan tersebut, ER mengalami luka lebam di wajah, pelipis, dan alis. Adapun aksi kekerasan ini terekam oleh warga sekitar dan videonya telah beredar di media sosial.
Polisi kini tengah menyelidiki lebih lanjut terkait dugaan perselingkuhan dan pelaku penganiayaan ini.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sekeluarga Ditangkap Karena Keroyok dan Telanjangi Wanita di Tengah Jalan Pluit, Ada yang Masih SMP
(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino) (Kompas.com/Shinta Dwi Ayu)