TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Kakak tertua dari Saptono, Awal
Purwono, mengganggap kematian Saptono, merupakan bagian dari perjuangan
adiknya yang telah memilih jalan untuk menegakan syariah Islam di Indonesia.
"Kami menerima kematiannya. Itu merupakan bagian dari perjuangan, jalan
yang telah dipilih oleh adik saya, mereka mati dalam menegakkan syariah
Islam," tuturnya yang ditemui wartawan setelah mengecek kebenaran
identitas adiknya, Saptono di Gedung Instalasi Kedokteran Forensik
(IKF) RS Mabes Polri, RS Sukanto, Jumat (14/5/2010), siang.
Ketika ditanya oleh wartawan, apa penilaian pihak keluarga
terhadap aksi penggerebekan Densus 88 yang menewaskan adiknya di hari
Rabu (12/5/2010) di wilayah Cikampek, ia enggan berkomentar.
Kini setelah tewasnya Saptono, Awal menerangkan, nafkah untuk
janda Saptono dan ke enam anaknya akan ditanggung oleh dirinya sebagai
kakak tertua.
"Karena saya kakak tertua, sudah tugas saya mengurusi anak yatim yah itu tanggungan saya," akunya.
Ia juga menerangkan, istri dari Saptono menanggapi kematiannya dengan tidak berlebihan. "Biasa-biasa saja," terang Awal.
Saptono terang Awal, merupakan anak ke 7 dari sembilan bersaudara,
dimana Saptono kini telah memiliki enam orang anak, dan satu orang
istri.
Selain Saptono, sebelumnya Awal diketahui juga pernah menjemput
jenazah milik adiknya lainya Pura Sudharma, alias Jaja tersangka
teroris yang tewas di Aceh akibat kontak senjata dengan aparat kepolisian dalam sebuah sweeping pada bukan Maret 2010.
Rencananya pihak keluarga akan memakamkan Saptono segera setelah bisa
membawa pulang jenazahnya dari IFK RS Sukanto di Kampung Sajira,
Kecamatan Sajira, Desa Lebak, Banten.
Awal: Itu Pilihan Hidup Saptono
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger