Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alie Usman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Buya Ahmad Syafii Maarif menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kurang arif dan bijaksana saat melontarkan statement mengenai persoalan DI Yogyakarta. Menurutnya, SBY seperti melupakan beragam kasus besar yang menunggu penyelesaian dengan melemparkan wacana tersebut.
"Wacana ini muncul pada waktu yang tidak tepat. Karena masih banyak persoalan bangsa yang lebih penting, kenapa ini disinggung? Saya rasa ini kurang kearifan. Saya tidak mengatakan Presiden tidak arif, tapi kurang kearifan," ujar Buya saat menghadiri penganugerahan Habibie Award di hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (30/11/2010).
Buya menilai, jika permasalahan ini terus dibahas, maka hanya akan menimbulkan pro-kontra yang akhirnya akan menguras tenaga. Karenanya, Guru Besar yang pernah menjadi Ketua Umum Muhammadiyah tersebut menyesalkan kenapa hal semacam itu yg disinggung oleh Presiden. "Itu kan tidak produktif. Nggak penting itu," ujar Maarif.
Tak hanya itu, Maarif juga mempertanyakan monarki yang dipersoalkan SBY mengenai kesultanan Yogyakarta. Menurutnya, wacana seperti itu jelas membuat SBY semakin terkesan tidak arif dan bijaksana.
"Yogyakarta ini monarki yang bagaimana? Sultan ini kan kekuasaanya hanya di keraton. Kalau sebagai gubernur kan dia juga perwakilan pemerintah pusat yang juga harus tunduk dengan pemerintah pusat. Jadi monarkinya dimana?" tanya Buya heran.(*)
Syafii Maarif: SBY Kurang Arif Soal Yogyakarta
Penulis: Alie Usman
Editor: Juang Naibaho
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger