Laporan Wartawan Tribunnews.com Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dahniar, kakak kandung Kapten Inf Tasman tidak henti-hentinya menguraikan air mata. Bahkan ketika wartawan berusaha menemuinya, Dahniar kembali menitikkan air mata.
"Ia merupakan anak laki-laki satu-satunya. Sehingga dia selalu menjadi tempat mengadu saya tetang berbagai hal," kata Dahniar saat ditemui di TMP Bahagia, Ciledug, Tangerang, Rabu (24/8/2011).
Dahniar menuturkan, Kapten Tasman pintar berkomunikasi, dan taat beribadah. Walhasil, Kapten Tasman pun dianggap sosok adik yang dapat diandalkan.
"Ia orangnya terbuka, suka cerita, ramah dan pintar serta perhatian di keluarga," ungkap Dahniar.
Karena kebaikannya tersebut, Dahniar merasa kehilangan sosok yang senantiasa menjadi pendengar keluh kesahnya. Berkali-kali ia harus mengusapkan tangannya untuk menghapus tetes air mata yang jatuh ketika acara pemakaman berlangsung.
"Saya sangat sedih dan tidak menyangka dia dipanggil begitu cepat," kata Dahniar
Sebelumnya, Kapten inf Tasman bin M Noer tewas dengan kondisi mengenaskan, yakni leher belakang ditebas dengan parang. Jenazah ditemukan Selasa (23/8/2011) pukul 07.00 WIT di Jalan Baru, Campwolker, Perumnas 3, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Papua. Anggota bimbingan mental Kodam Cendrawasih tersebut dibantai usai mengatar istrinya ke sekolah untuk mengajar.