Laporan Wartawan Tribunnews.com Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terus meningkatnya program mudik bareng membuat Menteri Perhubungan Freddy Numberi merasa puas. Selain turut meringankan masyarakat yang akan pulang mudik, program-program yang digalang oleh perusahaan dan pemerintah itu turut menurunkan tingkat kecelakaan.
Kesuksesan juga terjadi pada penyelenggaraan mudik dengan Kapal Perang RI (KRI) Banjarmasin yang mengantarkan sebanyak 700 pemudik dengan sekitar 300 unit motornya dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Mudik dengan menggunakan kapal dianggap sangat aman, karena terbebas dari macet dan karena jalur yang dilalui adalah seputar laut Jawa terbilang aman dari kecelakaan. Karenanya, saat jumlah pemudik yang ikut pun meningkat. Tahun lalu peserta mudik dengan kapal perang tidak lebih dari 100 orang.
Karena puas dengan program itu, Menhub pun menawarkan kepada para pemudik untuk kembali ke Jakarta dengan menumpang kapal perang lagi. "Kita akan sediakan kapal lagi pada H+3 nanti, bapak ibu sekalian dipersilakan untuk ikut lagi, dengan satu syarat yaitu tidak membawa teman untuk mencari kerja ke Jakarta," kata Menhub saat melepas pemudik dengan KRI Banjarmasin di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (27/8/2011).
Bukan hanya dengan kapal, Menhub juga mengimbau kepada perusahaan yang menggelar pelaksanaan mudik bareng untuk meyelenggarakan angkutan arus baliknya. Sejauh ini hanya Astra Honda Motor yang melaksanakan program tersebut.Freddy menjelaskan, program-program mudik bareng ini terbilang cukup efektif.
"Paling tidak arena ada mudik bareng ini bisa mencegah kecelakaan hingga empat persen. Banyak pemudik dengan sepeda mtor yang akhirnya diangkut dengan angkutan gratis," tandasnya.