TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walaupun Hari Raya Idul Adha tinggal hitungan jam, bukan berarti para pedagang hewan kurban akan menurunkan harga dagangannya.
Samad (64), seorang bandar sapi di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Timur, Sabtu (5/11/2011), mengaku, ia masih menggelar dagangannya hingga saat Hari Raya Idul Adha. "Sampai besok juga kita masih buka, biasanya besok ada saja yang datang untuk beli sapi," katanya.
Laki-laki yang mengaku sudah bertahun-tahun berjualan sapi kurban itu, mengatakan, umumnya warga akan melakukan ritual pemotongan hewan kurban hingga dua hari setelah Idul Adha. Walaupun harga tidak kian turun menjelang Idul Adha, tapi Samad masih memberikan celah untuk para pedagang menawar barang dagangannya.
Hal yang sama dituturkan Kasidi (38), seorang pedagang sapi kurban yang menggelar barang dagangannya di Depok, Jawa Barat. Ia mengaku tidak akan rugi jika sapi-sapinya tidak habis.
"Kalau tidak laku ya kita kembalikan ke kandang, tahun depan kan sapinya bisa jadi lebih besar, dan harganya lebih mahal," kata pria asli Pacitan, Jawa Timur itu.
Untuk seekor sapi Brenggolo berumur 3 tahun dengan berat sekitar 200 kilogram, ia bersedia melepasnya ke masyarakat dengan harga Rp 10 Juta. Jika sang calon pembeli memaksa, ia bersedia menurunkan harganya hingga Rp 9,5 juta.
Untuk sekor sapi Brenggolo berumur 3,5 tahun dengan berat 600 kilogram, ia bersedia melepasnya dengan harga Rp 16 Juta, dan akan menurunkan harganya hingga Rp 15,5 juta jika ada yang menawar. Ia tidak hanya menjual sapi Brengolo, tapi juga ada sapi Limosin dan sapi Jawa. Masalah harga, menurutnya hal itu tergantung berat Sapi, apapun jenisnya.
Namun pengecualian berlaku pada sapi yang berwarna coklat, layaknya Banteng betina. Menurutnya masyarakat enggan membeli sapi semacam itu, tanpa ia pernah mengetahui alasannya.
Sebagai contoh, untuk seekor sapi Brenggolo berumur 3 tahun dengan berat sekitar 200 kilogram yang berwarna Coklat, ia akan mematok harga sekitar Rp7 Rp8 juta. "Ya, kalau mau murah beli sapi coklat saja, soal rasa sih sama saja," tandasnya. (*)