Laporan Wartawan Tribunnews.com Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Siapapun dapat mengamini, menjabat pimpinan KPK bukan tanpa resiko. Keluarga yang notabene tak tahu apa-apa pun merasakan bagaimana kerjaan suami dan bapak memengaruhi keluarga. Aditya mengaku, dalam kondisi tertentu sempat was-was bapaknya sebagai pimpinan KPK.
"Saya sempat was-was kalau banyak tuduhan mengarah kepada bapak. Kayak dulu itu. Tapi alhamdulillah tidak terjadi seperti yang dituduhkan. Tapi, sekarang ini alhamdulillah sudah merasakan biasa saja. Apalagi bapak sudah enggak lagi di KPK. Saya jadi plong," ujar Aditya.
Meski belakangan nama bapaknya satu dari sekian pimpinan KPK yang kerap dituding terdakwa dugaan suap wisma atlit SEA Games Palembang, Muhammad Nazaruddin, Aditya mengaku tidak berpengaruh. Lebih lama ia mengikuti kasusnya, ternyata membuatnya bosan. Lantaran tudingan Nazaruddin itu-itu saja.
Setelah tak lagi menjabat KPK, Jasin kemungkinan besar akan kembali ke dunia kampus. Karena di hari libur seperti Sabtu, Jasin dipastikan mengisi waktu luang dengan mengajar di Universitas Pancasilan. Kalaupun tidak ada jam mengajar, Jasin memilih istirahat, melepas lelah di rumah.
"Paling kalau mau keluar mengajak saya belanja. Kalau hari Minggu, enggak kemana-mana ya istirahat saja di rumah, tidur. Paling kalau pergi keluar rumah untuk belanja. Kalau kakak saya mondok di Bandung," terang Aditya.