TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dilarikannya Nunun Nurbaeti, tersangka kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia, ke rumah sakit saat menjalani pemeriksaan ternyata meninggalkan trauma bagi kubu istri Adang Daradjatun itu. Hal itu diungkapkan oleh penasihat hukum Nunun, Ina Rahman.
"Kami trauma pada pemeriksaan sebelumnya. Ibu sampai blackout gitu," ujarnya di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/12/2011).
Meski demikian, Ina memastikan pihaknya tak meminta keistimewaan kepada KPK untuk Nunun. Mereka, kata Ina, hanya meminta supaya penyidik dapat memeriksa Nunun di tempat yang sepi, aman, nyaman dan
tenang.
"Terserah mau di KPK atau di rutan," imbuhnya.
Sayangnya hingga kini, kata Ina, KPK belum mengambil sikap. KPK juga belum memastikan kapan akan memintai keterangan Nunun lagi.
"Belum ada kepastian kapan diperiksa, diperiksa dimana," ucapnya. Ina sendiri tak menampik jika Nunun kemungkinan akan diperiksa minggu depan.
Sementara terkait kondisi Nunun saat ini, Ina mengaku sosialita itu sehat wal afiat. Kubu Nunun, aku Ina, kini tengah berupaya mendapatkan restu dari KPK untuk Nunun dipindah lokasi penahanannya.
"Belum ada jawaban apa-apa. Jadi jangan salah ya. Jadi belum ada kepastian pemeriksaan, belum tahu harinya kapan. Tempatnya belum ada," paparnya.