News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nunun Tertangkap

Nunun Mengaku Tak Tahu Peran Miranda

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Yudie Thirzano
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nunun Nurbaeti


Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka suap cek pelawat anggota DPR periode 2004-2009, Nunun Nurbaeti, mengaku tidak tahu peran mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Goeltom, dalam kasus yang membelit dirinya.

Padahal, Nunun menjadi tersangka karena tuduhan menjadi penyalur cek pelawat senilai Rp 24 miliar kepada puluhan anggota DPR periode 2004-2009 saat terpilihnya Miranda dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia di Komisi IX DPR pada 8 Juni 2004 silam. "Saya nggak tahu," ujar Nunun seusai diperiksa penyidik di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kav C-1, Kuningan, Jakarta, Selasa (27/12/2011).

Pada saat wawancara singkat ini, Nunun yang mengenakan pasmina coklat dipadu dengan jilbab dan kacamatan hitam andalannya, tak banyak pernyataan atau pun jawaban yang disampaikan. Namun, istri mantan Wakapolri, Adang Daradjatun, itu mengakui dirinya sehat. "Sehat," ujar singkat Nunun diikuti senyumnya.

Sebelumnya, KPK mengakui sakitnya Nunun Nurbaeti menjadi kendala tersendiri bagi proses penuntasan penyidikan kasus cek pelawat.

Nunun yang hampir selama dua tahun dalam pelariannya di luar negeri dan diharapkan membuka mulut perihal keterlibatan pihak lain dalam aliran cek pelawat ke puluhan anggota DPR RI periode 1999-2004, sepulang ke tanah air, justru dua kali mengalami gangguan kesehatan. Akibatnya, penyidik harus berpikir jika hendak memeriksanya.

Nunun yang menjadi buronan KPK dan Interpol atas sangkaan perantara aliran suap 480 lembar cek pelawat senilai Rp 24 miliar ke puluhan anggota DPR RI 1999-2004 untuk meloloskan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, berhasil ditangkap di Thailand pada 7 Desember 2011.

Karena gangguan kesehatan yang dialami Nunun, KPK belum mampu menuntaskan kasus ini. Dan aktor utama di balik korupsi massal anggota dewan terhormat itu pun belum terungkap.

Bahkan, karena khawatir Nunun mengalami gangguan kesehatan, pihak KPK menyediakan satu mobil ambulans dan seorang dokter yang mendampingi selama pemeriksaan kali ini. Hingga pemeriksaan selesai dalam waktu sekitar 5 jam, Nunun dinyatakan sehat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini