TRIBUNNEWS.COM JAKARTA – Komitmen pemerintah untuk menggunakan produk dalam negeri diragukan. Terbukti presiden justru memutuskan membeli pesawat kepresidenan Indonesia tipe 737-800 Boeing Business Jet 2, buatan Amerika Serikat.
Sebaliknya, pemimpin negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Brunei malah menggunakan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia, tipe CN 235 jenis VVIP.
Selain digunakan di dua negara itu, menurut pengamat penerbangan Dudi Sudibyo, ada sekitar 500 unit pesawat CN 235 yang kini terbang di angkasa berbagai negara di seluruh dunia. Dan hal membanggakan lagi, sekitar 60% komponen yang digunakan 500 pesawat itu merupakan buatan PT Dirgantara Indonesia di Bandung.
Pemerintah terlanjur menyetujui tender pembelian untuk pesawat kepresidenan Indonesia senilai pesawat seharga 91.209.560,61 dolar AS atau setara Rp 825 miliar.
Dudi mengaku sangat miris mengomentari pembelian pesawat kepresidenan Boeing mewah buatan Amerika Serikat. "Negara lainnya saja menghargai produk Indonesia, Indonesia sendiri tidak menghargai produknya," ujar Dudi, wartawan senior dalam perbincangan dengan Tribunnews.com, Jumat (10/2/2012).