Laporan wartawan Tribun Jogja, Ade Rizal
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Masalah yang dihadapi Mobil Esemka murni teknis mesin, dan bisa diperbaiki oleh teknisi Esemka.
Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, pihaknya akan terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan BTMP terkait uji emisi ulang tersebut.
"Ada catatan yang harus dibenahi, dan ini permasalahan teknis saja. Jadi, emisi gas CO2 yang dihasilkan Mobil Esemka masih di angka 11 koma sekian gram per KM, dan ini bisa diperbaiki. Saya positif thinking saja," katanya, Kamis, (1/3/2012).
Untuk uji emisi kedua nanti, Rudy tak akan mengawal dan mengendarai Mobil Esemka hingga Tangerang lagi. Ia menyerahkan sepenuhnya masalah tersebut kepada PT SMK.
"Dengan saya mengendarai sendiri kemarin, kan cukup membuktikan Mobil Esemka bandel dan tangguh. Bisa menempuh 1.200 KM Solo-Jakarta pergi pulang termasuk muter-muter di dalam kota nonstop," imbuhnya.
Bagi Rudy, fase uji emisi mobil Esemka tersebut baru tahap awal dari perjuangan mewujudkan mimpi untuk menjadikan Mobil Esemka sebagai mobil nasional.
"Perjuangan belum selesai. Perjuangan untuk Esemka masih panjang, sampai dapat Sertivikan Uji Tipe (SUT) dan kelayakan," tegasnya.
Kegagalan tersebut tidak bakal mengubah perencanaan pengembangan industri Esemka, yang ditargetkan pada Juni 2012 mulai diproduksi. Sehingga, Esemka bisa dideklarasikan tepat pada perayaan HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2012 mendatang.
Terlepas dari semua itu, Rudy mengharap dukungan dari semua pihak agar mimpi menjadikan mobil Esemka sebagai mobil nasional bisa terwujud, termasuk dukungan dari BTMP selaku lembaga yang berwenang, agar memberi kemudahan akses bagi Esemka dalam menjalani uji emisi.
Sementara, Direktur Pelayanan dan Pengembangan Solo Techno Park Gampang Sarwono enggan berkomentar saat dihubungi wartawan.
Ia mengaku belum menerima surat pemberitahuan resmi dari Kementerian Perhubungan terkait hal tersebut.
"Saya belum menerima surat resminya. Jadi saya belum akan berkomentar dulu," ujarnya. (*)