TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bentrok antara demonstran yang menentang kenaikan harga BBM dengan aparat kepolisian di sekitar Stasiun Kereta Api Gambir menimbulkan ketakutan di kalangan penumpang kereta api di stasiun ini.
Winda, penumpang kereta api tujuan Cirebon, berkali-kali mengamati keadaan sekitar Stasiun Gambir. Ia khawatir perjalanannya terganggu, atau bahkan pecah kerusuhan yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat.
"Takutnya rusuh kayak dulu," ujar Winda yang merasa lebih aman dengan adanya anggota TNI di Stasiun Gambir.
Maya, karyawan Kementerian Perhubungan, sempat ketakutan saat demonstrasi berlangsung dan pecah menjadi rusuh di sekitar Stasiun Gambir. Tetapi ia mengaku agak tenang ketika massa berhasil dihalau petugas keamanan.
"Tadi keliatan dari kantor, takutnya masuk kantor pendemonya. Tapi tadi udah dihalau petugas, ya agak tenang juga," ujar Maya yang khawatir dengan unjukrasa lanjutan yang kabarnya akan kembali digelar besok atau lusa.
Ketakutan yang dirasakan Hetty, penumpang kereta lainnya, berbeda. Ia menjadi tenang setelah melihat keadaan Stasiun Gambir yang dijaga ketat anggota Polri dan TNI. Tapi Hetty cemas perjalanan warga pulang ke rumah bakal terganggu demonstran.
Anggota TNI memang terlihat berseliweran mengamankan Stasiun Gambir, Selasa (27/03/2012). Menurut seorang anggota TNI, sekitar satu satuan setingkat kompi bermalam di stasiun kereta api ini sejak Senin (26/3/2012) sore.
Perjalanan kereta di Stasiun Gambir tak terganggu, Hilman, seorang staf KCJ Kereta Commuter Jabodetabek mengatakan tidak ada pembatalan jadwal kereta. "Gak ada pembatalan, kita jalan seperti biasa saja," ujar Hilman.
Aksi unjuk rasa menentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM di Ibukota Jakarta diwarnai kerusuhan. Demonstrasi yang semula berlangsung relatif tertib sepanjang pagi hingga siang pecah menjadi bentrokan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian di Jalan Medan Merdeka Timur, sekitar Stasiun Kereta Api Gambir, Jakarta Pusat, Selasa sore.
Akibat bentrokan ini, 35 mahasiswa ditangkap polisi. (Nicholas Timothy/Eri K Sinaga/Wahyu Aji/Bahri Kurniawan)
Untuk baca selengkapnya, silakan klik di Tribun Jakarta Digital Newspaper