News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Flu Burung

158 Warga Tewas Akibat Flu Burung di Indonesia

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Suku Dinas Peternakan dan Perikanan saat melakukan penertiban dan pemusnahan unggas di salah satu rumah di Jalan Tebet Barat Dalam, Jakarta Selatan, Selasa (10/1). Penertiban rutin dilakukan untuk mengantisipasi merebaknya virus flu burung dipemukiman warga. (TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan satu kasus baru flu burung atau virus H5N1, atas nama KK (perempuan, 8 tahun) warga Kab Karawang, Jawa Barat.

Dengan bertambahnya kasus ini, jumlah kumulatif Flu Burung di Indonesia sejak 2005 sampai berita ini disiarkan adalah 190 kasus dengan 158 kematian.

Demikian diberitakan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Kamis (5/7/2012).

Kasus atas nama KK, berawal dengan kondisi demam yang dialami pada 18 Juni 2012. Ia pergi berlibur ke Singapura pada 19 Juni 2012 dan keesokan harinya berobat di dokter praktek swasta dan didiagnosa radang tenggorokan. Dan KK kembali ke Jakarta pada 24 Juni 2012.

Pada 25 Juni 2012, KK kasus berobat ke Rumah Sakit B, Kabupaten Karawang, dengan keluhan panas lebih dari satu minggu, muntah, batuk, dan tidak nafsu makan. Dia didiagnosa febris, penurunan kesadaran, dan hasil foto toraks ada Bronchopneumonia Duplex.

Pada 26 Juni 2012, KK pulang paksa, dan berobat ke Rumah Sakit S di Jakarta Barat. Karena keadaan kasus semakin memburuk, kemudian dipasang ventilator dan masuk ICU, KK dirujuk ke RSP pada 28 Juni 2012, dengan diagnosa suspek Flu Burung.

Hasil pemeriksaan sampel oleh Litbangkes(BTDK) pada 29 Juni 2011, KK dinyatakan positif terkena virus flu burung. Kondisi KK semakin memburuk dan akhirnya meninggal dunia pada 3 Juli 2012, pukul 22.45 WIB.

Telah dilakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah kasus, lingkungan sekitar, pasar dan RS tempat kasus dirawat sebelum dirujuk ke RS rujukan FB (RSP).

Didapatkan kemungkinan faktor risiko, yaitu kontak dengan unggas karena sebelumnya (12 Juni 2012), KK pergi ke pasar bersama ayah dan kakaknya, membeli 5 ekor ayam hidup. Di situ KK ikut memilih ayamnya dan dipotong di tempat pemotongan unggas (TPU). Dan KK juga turut memegang ayam yang sudah dipotong tersebut. Setiap hari berangkat ke sekolah, KK melewati pasar baru Karawang yang ada penjual unggasnya.

Dengan bertambahnya satu kasus ini, jumlah kumulatif Flu Burung di Indonesia sejak tahun 2005 sampai berita ini disiarkan adalah 190 kasus dengan 158 kematian.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama selaku focal point International Health Regulation (IHR) telah menginformasikan tentang kasus ini ke WHO.

Baca Juga:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini