Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil dari pertemuan perwakilan buruh dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dinilai para buruh sangat mengecewakan, pasalnya apa yang menjadi tuntutan buruh tidak direspon baik.
"Pertemuannya tadi sangat mengecewakan. Tapi kami menghargai, apresiasi, karena ada niatan dan keinginan yang sama untuk mencari jalan keluar dari sistem kerja kontrak," ujar Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI) usai bertemu dengan Menakertrans Muhaimin Iskandar, Kamis (12/7/2012).
Meski begitu, Said tetap akan menagih utang pada Muhaimin yang mengaku akan memperbaiki sistem dari outsourching yang saat ini sangat tidak menguntungkan para buruh.
"Kami hargai semangat yang sama untuk memperbaiki outsourcing. Tapi kalau sebatas keinginan saja kita tidak bisa percaya. Karena sudah tiga tahun pernyataan dari menteri sama," tutur Said.
Said menjelaskan pihak buruh juga menolak perubahan Permen tentang KHL (kebutuhan hidup layak) yang berubah menjadi Permen No 13 tahun 2012. Menurut Said apabila poin yang ada dijumlahkan dan dirupiahkan, hasilnya hanya Rp 48.000.
"Rp 48 ribu itu tidak menjawab persoalan. Buruh akan kembali menggelar aksi," singkat Iqbal.