News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anas Urbaningrum Tersangka

Loyalis Anas yang Lain Tunggu Diusir dari Demokrat

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memberi pesan kepada pendukungnya di partai berlambang mercy itu, agar tetap tenang dan tidak panik.

Sekretaris Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum Partai Demokrat Carrel Ticualu mengatakan, Anas juga mengimbau pendukungnya tidak mundur dari partai.

"Kalau diusir baru mundur," kata Carrel mengulangi ucapan Anas, saat ditemui kala menyambangi rumah Anas di Jalan Teluk Langsa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (25/5/2013).

Carrel mengaku mendengar hal tersebut saat menyambangi Anas di kediamannya, usai dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (22/2/2013) lalu. Kata Carrel, hal sama juga dituturkan kepada pendukungnya yang lain. "Kalau boleh dibilang, saya juga loyalis Anas," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Muhamad Rahmad, Wakil Direktur Eksekutif DPP Demokrat, sempat mengatakan berencana mengundurkan diri. Rahmad mengaku langkah itu dipicu omongan salah seorang petinggi Demokrat yang mengatakan loyalis Anas juga harus mundur.

Menurut Rahmad, sejumlah petinggi DPD dan DPC Partai Demokrat dari berbagai pelosok, juga sudah menyatakan akan mundur. Namun, Rahmad belum bisa mengatakan siapa saja pendukung Anas.

Selain Rahmad, Ketua DPC Cilacap Partai Demokrat Tri Dianto, juga sempat mengaku berencana mundur.

Sementara itu, Wakil Sekjen Demokrat Saan Mustopa mengaku tidak pernah meminta loyalis Anas Urbaningrum untuk mengundurkan diri.

Diketahui, sejak Anas menyatakan berhenti sebagai Ketua Umum Demokrat, sejumlah kader mengikuti jejaknya termasuk Ketua DPC Demokrat Cilacap Tri Dianto dan Wakil Direktur Eksekutif M Rahmad.

"Kita tidak pernah meminta mereka untuk mundur dan kita tidak pernah memberikan upaya itu," kata Saan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/2/2013).

Menurut Saan, keputusan mundur sejumlah kader dari Demokrat merupakan sikap dan hak politik masing-masing. "Kita hormati saja," imbuhnya.

Saan sendiri belum dapat bersikap apakah keluar dari Demokrat atau tidak. Ia juga mengatakan kader Anas tidak perlu ditenangkan pascaputusan Anas berhenti sebagai Ketua Umum Demokrat. "Karena sudah tenang juga," imbuhnya.

Sementara Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf melihat tidak ada kubu-kubu dalam partai berlambang bintang Mercy itu.

"Sebetulnya saya katakan tidak ada kubu-kubu. Kalau mereka loyal itu pasti karena Anas ketum. Yang ada tubuh partai Demokrat. Tidak ada rumor atau apapun," tukasnya.

Anas sendiri mendapat sejumlah tawaran pascamundur sebagai kader Demokrat. Ketua DPP Partai Hanura
Yuddy Chrisnandi berharap Anas bergabung dengan partai yang dipimpin Wiranto itu. Sementara sang Ibunda Hj Sriati menyebut Anas telah aktif di ormas Perindo yang digagas Hary Tanoesodibyo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini