News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kantor Polres Dibakar

Pandangan Panglima TNI Soal Bentrokan TNI-Polri di OKU

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua polisi yang menjadi korban aksi TNI di Ogan Komering Ulu (OKU) tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Kamis (7/3/2013), sekitar pukul 14.24. Keduanya dibawa dengan Helikopter untuk mendapat perawatan tim dokter.Kapolsek Martapura, Kompol Ridwan mengalami luka pukulan di muka kanan yang diduga kena pukulan senjata sedangkan Aipda Marbawi Aidi, anggota Polres OKU mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Agus Suhartono angkat suara mengenai bentrokan personil TNI dan aparat Kepolisian di Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis (6/3/2013) lalu.

Agus katakan, Prajurit TNI memang harus tetap terjaga jiwa tempur di dalam dirinya masing-masing di tempat tugasnya. Baik di satuan wilayah maupun satuan tempur.

"Saya juga tidak ingin yang satuan tempur itu tidak punya naluri tempur. Tapi tidak boleh disalahgunakan, harus dilakukan dengan baik dalam pertempuran," tegas Agus kepada wartawan, termasuk Tribunnews.com, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (9/3/2013).

Lanjutnya lagi, guna memelihara naluri tempur memang perlu ada jiwa kesetiaan pada Korpsnya, kesetiaan pada TNI, bangsa dan negarta. Menurutnya jiwa setia kepada korps itu memang harus ada, dan harus tumbuh dalam diri setiap pasukan TNI.

"Kalau tidak tumbuh bagaimana bisa melaksanakan tugasnya demi negara," ujarnya.

Namun, dia tegaskan, naluri tempur itu jangan salah ditempatkan dan dilakukan dengan tidak tepat. Dan itu yang terjadi saat sekitar 70-90 oknum anggota Armed 45/76 menyerang dan membakar Mapolres OKU Kamis lalu.

Karenanya, Panglima tegaskan, karena salah menempatkan naluri tempur itu, akan diberi sanksi.

"Seperti penyerangan ke Mapolres ini. Oleh karena itu, karena tidak tepat harus ada sanksi," tegas dia.

Lebih lanjut dia katakan, emosi dan ketidak-puasan menjadi latar belakang sehingga melakukan perusakan.

Karena itu, imbuhnya, tim investigasi, baik dari TNI maupun Polri sedang melakukan penyelidikan. Bila nanti ditemukan ada personil TNI maupun Polri melakukan pelangaran akan ditendak tegas. Ini sesuai dengan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yakni penegakan hukum sebaik-baiknya dan secepatnya, dalam arti yang salah harus ditindak sesuai peraturan yang berlaku.

Klik:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini