TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) turut hadir dalam panggung demokrasi rakyat yang digelar di depan Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) oleh Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI). Dalam orasinya, Permadi mengatakan bahwa isu kudeta yang dibesar-besarkan Istana Negara adalah bohong besar.
"Isu kudeta bohong besar. Karena kita di sini hanya menyampaikan hak mengemukakan pendapat yang dilindungi undang-undang," kata Permadi, di YLBHI, Senin (25/3/2013).
Dalam orasinya, Permadi juga mengajak para ibu-ibu yang menghadiri panggung demokrasi rakyat untuk melawan mereka yang zalim. Menurutnya, para ibu-ibu tidak perlu takut kepada mereka yang zalim.
"Mulai sekarang bunuh orang-orang yang menyengsarakan Ibu-ibu. Mari kita menggosok golok. Saya yakin ibu-ibu tidak takut melawan mereka yang zalim. Kalau ibu-ibu takut, kami siap memimpin ibu-ibu meminta penguasa yang zalim turun dengan damai," ujarnya.
Lebih lanjut Permadi mengatakan, SBY dinilai sudah melanggar sumpah dan janji yang ia lakukan saat pemilu 2004. Dimana saat itu SBY sudah berjanji kepada Allah bahwa dirinya hanya ingin menjadi presiden satu kali saja.
"Faktanya setelah keenakan, dia tambah satu kali lagi. Tapi tuhan punya rencana, silahkan sekali lagi, bencana didatangkan, karena SBY telah menipu, telah membohongi rakyat Indonesia," kata Permadi.