TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Golkar Bambang Soesatyo menilai bila kelak Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima jabatan ketua umum, maka kemungkinan besar akan dihujani kecaman publik.
Lebih dari itu, Anggota Komisi III DPR katakan masyarakat akan menilai pemerintahan Presiden SBY akan semakin tidak efektif karena kesibukannya sebagai Ketua Umum Partai berlambang Mercy tersebut.
“Jangan lupa, kesibukan semua Partai Politik (Parpol) peserta Pemilu 2014 akan memaksa Ketua Umum semua Parpol berkonsentrasi penuh sejak kini hingga terlaksananya Pilpres 2014,” ujar Bambang, kepada Tribunnews.com, Jakarta, Sabtu (30/3/2013).
Tanpa menjabat Ketua Umum Demokrat sekalipun, menurut anggota DPR ini, SBY sudah menjadi faktor tunggal penentu hitam-putihnya Partai yang beberapa waktu lalu ditinggalkan Anas Urbaningrum.
“Baru-baru ini, Kita semua sudah menyaksikan bagaimana semua elemen Partai Demokrat mendukung langkah-langkah SBY sebagai Ketua majelis Tinggi Demokrat menyelamatkan Partai Demokrat. Jadi, untuk apa lagi menggenggam jabatan Ketum PD. Saya tidak melihat urgensinya memaksa SBY mengambil jabatan Ketum PD,” jelasnya.
Lebih lanjut kata dia, publik juga akan menilai Partai Demokrat mengalami kemunduran jika jabatan Ketua umum diserahkan kepada SBY. Setidaknya, akan muncul penilaian bahwa skenario kaderisasi kepemimpinan Partai Demokrat sudah berantakan.
Karena jabatan Ketua Umum beralih dari orang muda kepada seorang tokoh senior sekaliber SBY yang tentunya tidak bisa dikatakan muda lagi.
“Saya berpendapat bahwa posisi SBY sebagai Ketua dewan Pembina dan ketua Majelis tinggi PD sudah sangat ideal. Jabatan Ketum PD untuk SBY, menurut saya, adalah sebuah manuver yang kontraproduktif yang bisa menghancurkan citranya sendiri maupun citra PD,” ujarnya.
Meski ada penolakan dari sebagian masyarakat, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) sekaligus Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersedia menjadi ketua umum partai.
Kesediaan SBY itu diungkapkan Ketua DPD PD Sulawesi Tenggara, Muhammad Endang, usai mengikuti pertemuan 33 DPD dan SBY di Nusa Dua Bali. "(SBY) sudah (siap menjadi ketum). Kemudian akan ditunjuk ketua harian dan penambahan waketum," ungkap Endang di arena Kongres Luar Biasa (KLB), Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Sabtu (30/3/2013).