TRIBUNNEWS.COM, BALI - Mantan Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Cilacap, Tri Dianto, diusir dari arena Kongres Luar Biasa (KLB), hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Sabtu (30/3/2013).
Tri Diantor bersama belasan kader PD pendukungnya tiba di depan hotel menjelang pembukaan KLB pada pukul 14.00 Wita. Namun, kedatangannya bersama pendukungnya itu tertahan oleh banyaknya petugas pengamanan dari panitia.
Saat memasuki pintu metal detector di lobi hotel, para petugas keamanan dari panitia menahan dan meminta Tri Dianto dan pendukungnya untuk mundur.
Meski sempat beradu argumen, Tri Dianto bersama pendukung tetap tidak diperkenankan memasuki lokasi kongres. Banyaknya petugas keamanan yang menahannya masuk, membuat Tri Dianto mundur beberapa langkah.
Pihak panitia melarang Tri Dianto memasuki arena kongres karena tidak mempunyai undangan peserta kongres.
Hingga kini, pengusaha jamu asal Cilacap yang ingin menjadi ketua umum PD itu hanya bisa berdiri dan duduk-duduk di depan lobi hotel.
Tri mengatakan akan tetap bertahan di depan hotel. "Saya menunggu sampai di izinkan panitia KLB," tegas Tri Dianto.
Puluhan petugas keamanan berbadan tegap dari pihak panitia terus memantau pergerakan Tri Dianto dan pendukungnya di depan lobi hotel.
Tri Dianto mengaku berkeras ingin masuk ke arena kongres karena merasa masih kader PD kendati sudah mundur dari Ketua DPC PD Cilacap. Dia juga diketahui bagian dari pendukung mantan Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum.
"Saya kan hanya mundur jadi ketua. Tapi saya belum mundur sebagai kader Partai Demokrat," kata Tri Dianto yang mengenakan jas kebesaran PD berwarna biru.