TRIBUNNEWS.COM - Sekitar 700-an Verifikator Independen Jamkesmas (VIJ) seluruh Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan NTB, Senin (15/4/2013), melakukan aksi damai di Bunderan HI Thamrin. Demikian rilis yang dikirim ke redaksi Tribunnews.com.
Mereka dengan mengenakan baju putih, melakukan aksi simpatik dengan memberikan setangkai bunga dan leaflet kepada pengguna jalan. Mereka juga membawa spanduk bertuliskan antara lain, “BPJS Mengancam 1.534 Keluarga Jadi Pengangguran”, “Save Verifikator Jamkesmas for BPJS”, “Kemenkes Selamatkan Kami”, “Kemenkes Lalai Lindungi Pekerjanya”.
Dalam orasinya, koordinator aksi Agus Pramono menuntut agar Verifikator Independen Jamkesmas (VIJ) menjadi bagian tak terpisahkan dari BPJS dengan status sebagai pegawai tetap. “Kami menuntut status sebagai pegawai tetap!,“ tegasnya.
Tuntutan lain, lanjut Agus dengan berjalannya BPJS, Kemenkes harus memberi jaminan bahwa Verifikator Independen Jamkesmas (VIJ) tetap dapat bekerja dengan status pegawai tetap.
Kami juga menuntut dikeluarkannya bukti legal formal yang mengikat dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum (SK Menkes atau Permenkes atau produk hukum lainnya). “Pemerintah harus mengeluarkan bukti legal formal yang mengikat dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum,” katanya, menerangkan.
Agus mengatakan setelah aksi di bunderan HI, kami akan menuju ke kantor Kementerian Kesehatan RI untuk bisa audiensi dengan Menteri Kesehatan. “Kami berharap Menkes kooperatif dengan tuntutan kami,” ujarnya.