TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Bangkai pesawat Lion Air Boeing 737-800 yang sudah terpecah-pecah menjadi beberapa bagian, menyulitkan tim evakuasi memindahkannya ke tepi Pantai Kelan, Bali.
Tim Emergency Operation Centre (EOC) memerkirakan, butuh waktu tiga hari untuk membersihkan bangkai pesawat.
"Kalau kondisinya lancar, kami perlu waktu 2-3 hari. Maksimal tiga hari kami bisa evakuasi itu," kata Ketua tim EOC Purwanto di lokasi jatuhnya Lion Air, Senin (15/4/2013).
Tim EOC telah memutuskan untuk mengangkat bagian-bagian pesawat, menggunakan crane setinggi 20 meter.
Agar tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Ngurah Rai, proses evakuasi akan dilakukan di jam-jam yang terbatas penerbangan, antara dini hari hingga pagi.
Menurut informasi terakhir, botol oksigen di kabin pesawat yang dapat membahayakan evakuasi, saat ini sudah sekitar 70 persen terangkat.
Senin petang, tim evakuasi berhasil menemukan dan mengangkat Cockpit Voice Recorder (CVR) ke darat. Perangkat ini adalah salah satu piranti dalam pesawat yang kerap disebut sebagai kotak hitam. CVR ditemukan oleh seorang penyelam dari Densipur TNI-AD bernama Lettu Rendy.
Pesawat dengan nomor penerbangan JT 904, gagal mendarat dan jatuh di laut di bagian barat landasan 09 Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (13/4/2013). Meski pesawat patah, 101 penumpang dan tujuh awak pesawat selamat. (*)