News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat: Mayoritas Pemilih Indonesia Pendek Ingatan

Penulis: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENDATAAN PEMILIH PEMILU LEGISLATIF 2014 - Rosmalidah, petugas Pantarlih (Panitia Pendaftaran Pemilih) TPS 18, Kel Duri Selatan, Kec Tambora, Jakarta Barat, sedang memasang sticker di rumah warga Rt 05 Rw 04, yang telah didata menjadi pemilih pada pemilu legislatif 2014 mendatang, Sabtu (11/5/2013). Pendataan ini diperlukan untuk pemilu legislatif yang akan berlangsung pada 9 April 2014. Pendataan pemilih ini dilakukan 9 Mei hingga 9 Juni. (Warta Kota/Nur Ichsan)

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Pol-Tracking Institute, Hanta Yudha menilai pemilih di Indonesia umumnya pendek ingatan, dengan kata lain para pemilih tersebut mudah cepat memaafkan apabila ada partai yang pernah terganjal suatu kasus.

"Pemilih kita pendek ingatan dan pemaaf," kata Hanta di Jakarta, Kamis (16/5/2013).

Untuk itu, kata Hanta, diperlukan fungsi civil society dan juga peran media untuk memperingatkan terhadap track record suatu partai atau calegnya itu sendiri.

"Pemilu masih jauh, masih ada waktu dapat memperingatkan kepada pemilih tersebut," ujar Hanta.

Lebih lanjut Hanta menjelaskan, para pemilih datang ke bilik suara ibarat memilih menu, ada tiga kemungkinan dalam memilih menu tersebut. Kemungkinan pertama, pemilih akan berfikir 12 partai sama saja, dan kemungkinan besar pemilih akan golput.

Kemungkinan kedua, pemilih memutuskan memilih dengan ala kadarnya saja. Yakni para pemilih memilih dengan tidak memperhatikan kualitas partai.

"Ketiga yakni pemilih yang memilih parpol yang bisa memenuhi harapan mereka dan sebagainya," ujar Hanta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini