TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Darin Mumtazah terus mencuat di masyarakat. Darin disebut-sebut sebagai wanita yang dekat dengan Mantan Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaaq (LHI).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga memanggil Darin untuk dimintai keterangan terkait kasus suap kuota impor daging sapi. Anggota Majelis Syuro PKS Refrizal ketika dikonfirmasi mengaku tidak mengenal pelajar kelas III SMK itu. "Saya tidak mengenal Darin," kata Refrizal ketika dihubungi, Kamis (23/5/2013).
Refrizal meyakini Lutfi Hasan Ishaaq tidak seperti apa yang diberitakan saat ini. "Saya hanya mengenal ustaz Luthfi dan yakin 100 % ustaz tidak sebejat yang diberitakan tersebut," kata Anggota Komisi VI itu.
Refrizal mengatakan Darin telah mengaku tidak mengenal Luthfi Hasan Ishaaq. Darin, kata Refrizal, telah mengklarifikasi bahwa dana direkeningnya merupakan transfer LHI kepada ayahnya.
"Dia tidak mengenal LHI dan tidak ada hubungan," katanya.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rupanya pernah mendatangi sekolah Darin Mumtazah, salah satu saksi kasus suap penambahan quota daging sapi atas tersangka Luthfi Hasan Ishaaq, di kawasan Kebon Nanas Jakarta Timur. KPK datang pada 20 April lalu, setelah dua hari Darin mengikuti Ujian Nasional.
Sri Zaidah, kepala sekolah SMK tersebut menjelaskan, tim KPK datang mau membawa Darin untuk diinterogasi terkait pencucian uang Luthfi.
"Mereka datang mencari informasi tentang Darin," kata Sri kepada wartawan, Kamis (23/5/2013).
Menurut sang kepsek, ada tiga orang dari KPK yang datang mencari remaja kelahiran Bondowoso, 29 Maret 1994 itu. Mereka menunjukkan surat pemanggilan Darin. Namun pihak sekolah meminta surat itu difotokopi, sementara pihak KPK tak mau. Akhirnya, penjemputan pun tak terlaksana.
"Saya minta surat itu difotokopi, sebagai bukti ke yayasan, jika sekolah ini diblow up media, yayasan sudah tahu, akan tetapi KPK tidak bersedia memfotokopi alasan mereka menyalahi prosedural," katanya.