News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sidang Djoko Susilo

Sukotjo Sebut Djoko Susilo Ikut Tentukan Harga Simulator

Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri, Irjen Pol Djoko Susilo (kiri) ditemani kuasa hukumnya, Hotma Sitompul (kanan) menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan, Jumat (24/5/2013). Djoko Susilo diadili dalam dugaan kasus korupsi pengadaan alat simulator SIM di Korlantas, Mabes Polri. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dugaan keterlibatan bekas Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri Irjen Djoko Susilo dalam penentuan harga driving simulator SIM roda dua dan empat mulai terkuak berkat kesaksian Sukotjo S Bambang, Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia.

"Menurut Teddy, dan Budi Susanto, harganya sudah disepakati antara Budi dan Djoko Susilo," ujar Sukotjo memberikan keterangan untuk terdakwa dugaan korupsi dan pencucian uang Djoko di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Jumat (24/5/2013).

Sukotjo mengakui, untuk proyeng driving simulator dirinya juga membuat harga perkiraan sendiri atau HPS dengan perbandingan harga pasar. Ia mengaku pembuatan HPS karena diperintahkan Budi Susanto, Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi.

"Pedomannya sudah ada. Saya menerima pesan HPS untuk roda dua Rp 80 juta dan HPS roda empat Rp 260 juta. Saya bilang, biar kelihatan cantik angakanya tidak bulat Rp 80 juta," kata Sukotjo.

Saat itu setelah membuat HPS, kata Sukotjo, dirinya ditanya AKP Ni Nyoman Suwartini, staf bagian perencanaan dan administrasi kenapa harganya begitu mahal. Dia meminta harganya diturunkan. "Saya bilang tidak berhak menuruni harga," ujar Sukotjo menjelaskan kepada Nyoman.

Karena permintaan itu, Sukotjo menghubungi Budi Susanto lewat sambungan telepon soal HPS. Dan Budi langsung menghubung Djoko Susilo. Beberapa menit, Nyoman menerima telepon dan berkara, "Siap Komandan." Setelah itu Nyoman diam saja dan tidak mengomentari soal harga.

Sukotjo menambahkan, harga yang dipatok Budi dan Djoko memang besar. Pasalnya, kata Bambang, kalau membuat sendiri, biaya produksi untuk roda dua cukup dengan mengeluarkan uang Rp 42.8 juta. Sementara untuk produksi satu unit roda empat cukup Rp 50 juta.

Djoko yang mendengar pemaparan dan keterangan Sukotjo langsung membantah ketika mendapatkan kesempatan bertanya. Ia menegaskan dirinya sama sekali tidak ikut menentukan harga perkiraan sendiri atau HPS. "Kami tidak mencampuri pembuatan HPS," tukas Djoko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini