TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutiana Astika (45 th), sempat sakit hati dan meminta cerai mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, karena suami tercintanya itu menjalin hubungan dengan perempuan bernama Lusi Tiarani Agustine (35 th) pada sekitar 2000.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya Luthfi menikahi Lusi.
Luka lama Astika kembali terbuka setelah dalam perjalanan kasus sang suaminya saat ini, terungkap Luthfi yang kelahiran Malang,
5 Agustus 1961 (52 th) itu telah menikah lagi dengan siswi SMK bernama Darin Mumtazah (18 th) secara siri.
Saat ini, Luthfi yang juga mantan anggota DPR RI itu ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena menjadi tersangka kasus dugaan suap dan pencucian uang proyek Kementerian Pertanian (Kementan).
"Begininya (minta cerainya) karena anak perempuan yang 18 tahun itu (Darin). Yah mungkin kalau perempuan dibegitukan sakit hati," kata bibi Astika yang enggan disebut namanya di rumahnya, Jalan A No 11 RT 02/01 Cipinang Muara, Jakarta Timur.
Bibi Astika itu menceritakan, keponakannya adalah istri pertama yang dinikahkan secara resmi oleh Luthfi. Saat ini, pernikahan Luthfi dan Astika telah dikaruniai 12 anak dan dua orang cucu.
Kini, saat Luthfi mendekam di balik jeruji besi, Astika dan anak-anaknya tinggal di rumah dinas komplek DPR RI, Kalibata, Jakarta Selatan. Sementara, Lusi yang telah dikaruniai tiga anak, terakhir menempati rumah di Jalan H Samili Nomor 27, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. "Anaknya sekarang sudah 12, cucu dua. Dia (Astika) punya pekerjaan," kata Bibi Astika itu.
Sebelum menempati rumah dinas DPR RI, Luthfi dan Astika tinggal bersama di rumah seluas 470 meter persegi di kawasan Cipinang Muara sejak 1998. Sebelum itu, keluarga Luthfi dan Astika tinggal dengan mengontrak sebuah rumah selama lima tahun di samping rumah besar tersebut.
Saat ini, rumah besar tersebut telah diubah menjadi tempat usaha dan tempat tinggal. Di antaranya usaha salon, warung, yayasan, kontrakan, dan tempat tinggal saudara-saudara Astika. "Ini semua Astika yang mengelola. Tapi, sepertinya bu Lusi buka salon juga," terangnya.
Pantauan Tribun, aset bangunan-bangunan tersebut belum terpasang plang sita dari KPK.
Ketua RT setempat, Sri Mulyati, membenarkan bahwa sampai saat ini Luthfi dan Astika masih tercatat sebagai warganya. "KK (Kartu Keluarga) dan KTP-nya (Kartu Tanda Penduduk) masih di sini, tapi domisilinya sekarang saya enggak tahu," kata Sri.
Sri mengaku pernah mendapatkan informasi tentang masalah keretakan rumah tangga Luthfi dan Astika dari sang pembantu.
"Saya pernah mengobrol dengan pembantunya. Kata pembantunya, Pak Luthfi orangnya kasar, seperti KDRT (Kekerasan Dalam rumah Tangga) begitu, masa' istrinya, Bu Tika, dikurung di dalam kamar," kata Sri.
"Waktu pas maghrib-maghrib, dia (pembantu) juga pernah bilang ibunya (Astika) pergi (minggat/red) ke daerah Tasik kalau enggak salah, bawa anaknya yang belum lama lahiran. Katanya, istrinya marah karena Pak Luthfi masih berhubungan sama yang namanya Lusi itu. Itu ceritanya waktu Pak Luthfi dan Bu Tika masih tinggal di sini," tambahnya.