TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anjloknya elektabilitas Partai Demokrat, turut juga disumbang dari kinerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tidak puasnya masyarakat atas kinerja pemerintahan SBY menjadi salah satu penyumbang yang membuat elektabilitas merosot.
Berdasarkan hasil survei CSIS, menunjukkan elektabilitas Demokrat melorot di urutan ke empat dengan angka 7,1 persen. Padahal, hasil survei CSIS ketika Anas masih menjabat di Juli 2012, elektabilitas Demokrat masih 11,1 persen.
Selain itu, pemerintahan yang hanya dibangun oleh citra yang dinilai masyarakat tidak membawa angin perubahan juga berpengaruh terhadap anjloknya elektabilitas Demokrat yang dipimpin SBY.
"Berpengaruh kalau yang dibangun hanya citra," ujar J Kristiadi usai dikusi di Kompleks gedung MPR, Jakarta, Senin (27/5/2013).
Dia tegaskan, di sisa masa pemerintahannya, dan untuk menaikkan elektabilitas Partai Demokrat, Presiden SBY harus menjual kesuksesan pemerintahannya mengurus rakyat, bangsa dan negara ini.
Menurut Kristiadi, langkah jitu yang harus dilakukan Presiden SBY memberikan isu yang sangat jelas memaaihak kepada masyarakat. Kerja nyata buat kesejahteran rakyat jauh lebih bisa mendongkrak elektabilitas, ketimbang sibuk dengan melakukan kunjungan luar negeri.
Apalagi, sibuk menerima penghargaan-penghargaan dan menerima doktor honoris causa. "Dia (SBY) pokoknya harus konnsentrasi disini. Pokoknya penghargaan-penghargaan sudah banyaklah. Dia harus selesaikan bagaimana BBM? Bagaiman soal Ahmdiyah diselesaikan dengan adil. Bukan malah kemana-mana keluar negeri," kritiknya.
"SBY itu kan pemerintah harus menjual kesuksesan. Kalau citra itu rapuh. Kan dia kan bisa kerjaa yang bener bisa dijual kesuksesan. Citranya sudah pudar," ujarnya.
J Kristiadi: Naikkan Elektabilitas Demokrat, SBY Jangan Andalkan Citra
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger