TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Yudi, pria asal Palembang, Sumatera Selatan ini lebih gandrung jadi penjual peci, ketimbang bekerja kepada orang. Ia mengaku menjual peci saat ini lebih menguntungkan, apalagi model peci ustaz Jeffry Al Buchori alias Uje.
Sebelum menggelar lapaknya tak jauh dari rumah almarhum Uje untuk acara 40 hari mengenang meninggalnya Uje, Yudi mengawali harinya mengais rezeki di makam Karet Tengsin, Jakarta. Tak sedikit orang memborong peci Uje.
"Biasanya buat suvenir atau oleh-oleh di antara ibu-ibu. Biasanya mereka dari luar kota. Pagi tadi ada rombongan dari Bali beli delapan peci. Ada juga yang beli empat peci," cerita Yudi kepada Tribunnews.com dekat rumah Uje, Selasa (4/6/2013).
Menurut pengakuannya, alasan pembeli lebih tertarik dengan topi atau peci Uje lantaran untuk mengenangnya. Dan peci Uje yang paling laris di antara model peci yang dijualnya. "Sejak hidupnya, dia membuka rezeki pedagang," tambahnya.
Bukan saja peci yang dijual Yudi. Ia juga menjual potret Uje yang berbingkai dan poster. Sejak sore, sudah 20 bingkai terjual, yang harganya dibanderol Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu.
Di tengah perbincangan dengan Yudi, seorang ibu datang menghampiri. Ia penasaran dengan peci Uje sampai meminta Yudi untuk menunjukkannya. Namun, karena harganya tidak pas, si ibu berlalu dan meninggalkan peci Uje.
Sedangnya foto Uje yang paling laku adalah ketika bersama keluarga yakni istri dan empat anaknya. Tak sedikit mereka yang datang mendoakan Uje di acara 40 hari, bimbang, membeli foto Uje yang berfigura atau membeli poster dirinya yang dibanderol Rp 5 ribu.