TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sedikitnya terjadi 88 kali gempa susulan paskagempa yang melanda Aceh
Selasa ( 2/7/2013) lalu.
"Sampai tanggal 8 Juli telah terekam 88 kali gempa bumi susulan," kata Sri Woro Budiharjo, Kepala BMKG, saat memberikan keterangan pers di kantornya, Jakarta, Selasa (9/7/2013).
BMKG memprediksi aktifitas gempa bumi susulan akan menuju normal sekitar 2-3 minggu.
"Gempa susulan akan mereda pada 2-3 minggu setelah gempa pertama terjadi," lanjutnya.
Untuk itu, peran BMKG sangat penting dalam mengedukasi warga terutama korban gempa. Sebab, warga hanya mengetahui gempa masih berlangsung jika masih terasa guncangannya.
"Warga ini resah. Karena yang mereka tahu kalau masih goyang berarti masih gempa. Padahal, gempa yang dirasakan tidak sebesar dan berangsur hilang," tukasnya.
Dari hasil observasi lapangan tim BMKG, dampak getaran terbesar di Aceh Tengah dan Bener Meriah dengan intensitas VII MMI.
Itu artinya kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi yang kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.