TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Agus Suhartono telah menginstruksikan personelnya untuk membantu kepolisian dalam menangkap narapidana Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Tanjung Gusta, Medan yang melarikan diri pada kerusuhan pekan lalu.
Agus mengatakan, sudah memerintahkan kepada Kodim dan Babinsa jika menemukan orang mencurigakan segera berkoordinasi dengan kepolisian.
"TNI membantu kepolisian, seluruh aparat TNI di Kodim sampai Babinsa ditugaskan mengawasi lingkungan masing-masing. Manakala ada orang tidak dikenal atau orang asing yang tidak biasa disitu dikoordinasikan dengan aparat kepolisian untuk dicek apakah menjadi bagian dari napi kabur itu," ujar Agus, Kamis (18/7/2013).
Terkait kekurangan personel kepolisian menjaga lapas, Agus mengatakan TNI masih butuh pembicaraan lebih lanjut dengan Kementerian Hukum dan HAM mengenai bantuan dari TNI.
Walau demikian, kata dia, model penjagaan lapas tidak hanya bersumber pada penjagaan konvensional. Namun juga bisa melibatkan teknologi.
"Tentu kita akan bicarakan dengan Kementerian Hukum dan HAM, tapi saya kira kan model pejagaan itu ada bermacam-macam. Tidak mesti dari tenaga manusia tapi dengan peralatan, CCTV, dan sebagainya, itu bisa membantu penjagaan," katanya.
"Manakala dibutuhkan kehadiran personel yang lebih, baru nanti dibantu oleh TNI. Jadi pada prinsipnya ada pada Kementerian Hukum dan HAM," tegasnya.