News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pro Kontra RUU Komcad Sejak Awal Kemunculannya

Penulis: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peneliti LIPI, Ikrar Nusa Bhakti (kiri), moderator, Emerson Juntho (tengah), dan Dewan Penasehat The Indonesia Institute Jaleswari Pramodhawardani, menjadi pembicara pada diskusi RUU Intelijen di Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2011). Menurut mereka, RUU Intelijen versi DPR merupakan langkah mundur reformasi intelijen. (tribunnews/herudin)

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari LIPI, Jaleswari Pramodhawardani menyatakan pro kontra terhadap Rancangan Undang-undang Komponen Cadangan (RUU Komcad) telah terjadi sejak lama. RUU Komcad muncul sejak 2002 dan pembahasannya masih menjadi pro dan kontra hingga saat ini.

"Sebetulnya pro kontra RUU Komcad sudah sejak lama pada 2002 kemunculannya. Hingga saat ini pembahasannya masih jadi pro dan kontra," kata Jaleswari di Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Wanita yang akrab disapa Dani itu menuturkan, kritikan dari RUU Komcad adalah isu mengenai wajib militer. Menurutnya apakah penting dengan adanya wajib militer tersebut.

"Kita harus tahu seberapa penting adanya wajib militer tersebut," ujarnya.

Dani menjelaskan, Indonesia memang memiliki wilayah teritorial yang sangat luas. Sedangkan jumlah sumber daya manusia tentaranya sangat kurang yakni sekitar 400.000 personil.

Komcad memang penting untuk mempertahankan teritorial negara. Namun harus dilihat ancaman seperti apa yang mengancam Indonesia. "Harus dianalisis bentuk ancaman terhadap Indonesia," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini