TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Nazaruddin menegaskan bahwa praktik bagi-bagi duit dari proyek-proyek pemerintahan benar adanya sebagaimana ia bongkar beberapa waktu lalu.
Nazaruddin bahkan mengklaim, nilai proyek yang dibagi-bagikan kepada oknum parpol hampir sama dengan dana Bailout Century.
"Yang pasti proyeknya saja hampir Rp 6 triliun," kaya Nazar usai diperiksa di KPK, Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Dari angka tersebut, Nazar yakin bahwa pembagian jatah duit itu besar, walaupun dirinya tidak dapat merinci saat ini.
"Tentu bagi-baginya juga ratusan miliar," tukasnya.
Dalam paparannya, mantan Bendum Partai Demokrat ini juga menyebut setidaknya dua nama yang dianggap kecipratan dana haram dari sejumlah proyek.
"Waktu itu saya diperintah oleh Anas kan saya ikut menerima untuk proyek misalnya merpati MA 60, untuk jatahnya waktu itu suruh mas Anas saya sebagai bendahara disuruh ambil uangnya dari Setya Novanto (Bendum Golkar)," ungkap Nazar.
"Terus seperti yang Gedung Pajak, memang ada pertemuan saya dengan Olly Dondokambey (Bendum PDIP) dengan Dirjennya sama Teuku Bagus menyusun proyek itu," tambahnya.
Suami Neneng Sri Wahyuni itu mengaku tidak asal ngomong dalam menuding keterlibatan dua bendum partai tersebut. Kepada wartawan, Nazar mengaku telah menyerahkan bukti-bukti keterlibatan Setya Novanto dan Olly Dondokambey kepada penyidik.
"Apa yang saya laporkan itu saya alami dan saya jalani," kata Nazaruddin.