TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terperiksa dugaan suap, Rudi Rubiandini merupakan Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) di Institut Teknologi Bandung.
Rudi yang kini menjadi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (Migas), sebelumnya sempat menjabat Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Rudi ditangkap pada Selasa (13/8/2013) malam di rumahnya, Jalan Brawijaya VIII nomor 30, Jakarta Selatan. Rudi diduga sudah menerima suap dari Simon selaku petinggi PT Kernel Oil, perusahaan minyak asal Singapura. Namun, saat ditangkap Rudi tengah transaksi dengan Ardi, suruhan Simon.
Simon sendiri sudah ditangkap satuan tugas Komisi Pemberantasan Korupsi dari Apartemenya di Mediterania, Jakarta.
Penangkapan tersebut bermula dari laporan masyarakat bahwa akan terjadi serah terima uang suap. Lalu, KPK melakukan penelusuran dan pengintaian, serta penyadapan yang sudah dilakukan sebelum Lebaran.
Akhirnya, setelah ditemukan waktu bukti dan moment yang tepat, penyidik KPK melakukan penangkapan.
Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, KPK mengamankan enam orang di tempat terpisah. Rudi ditangkap sedang bertransaksi dengan pegawai swasta berinisial "A" (Ardi) di rumahnya pukul 22.30 WIB, 13 Agustus 2013.
Selain Rudi, KPK juga menangkap dua orang satpam dan satu orang supir yang bekerja untuk Rudi.
Apakah karir cemerlang Rudi akan tamat hari ini? KPK sendiri masih menorehkan status terperiksa kepadanya. 1x24 jam, statusnya baru bisa diumumkan.
Inilah kilasan karir Rudi :
Nama Rudi bukanlah orang yang asing di kalangan pengusahan dan ahli pertambangan. Dari sejumlah informasi yang dihimpun, lulusan Jurusan Teknik Perminyakan ITB pada 1985 itu diketahui sebagai konsultan minyak dan gas bagi sejumlah perusahaan nasional dan internasional.
Doktor Engineer bidang teknik perminyakan pada Technische, Universitaet Clausthal, Jerman itu juga dikenal sebagai instruktur training bidang migas bagi perusahaan pertambangan.
Rudi juga sempat menjabat Sekretaris Jurusan Teknik Perminyakan ITB antara 1995 hingga 1998. Karier cemerlang dosen teladan dan inspiratif ITB pada 2009 itu terus menanjak. Rudi kemudian menjadi General Manager Sasana Olahraga ITB (2001-2005), kemudian Direktur Penerbit ITB (2005-2006), Direktur Utama Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB (2006-2007), serta Direktur Operasional dan Keuangan PT LAPI ITB (2007-2010).
Karier cemerlang lelaki kelahiran Tasikmalaya, 9 Februari 1962 itu juga berlangsung di luar ITB. Setahun usai dikukuhkan sebagai Guru Besar FTTM, Rudi ditarik menjadi Deputi Operasi BP Migas pada 2011. Selepas itu, ia menjadi Wakil Menteri ESDM, lalu diangkat menjadi Kepala SKK Migas.
Edwin Firdaus