TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SKK Migas membantah ajang bermain golf yang sering dilakukan para pegawai SKK Migas adalah untuk mencari proyek. Selain itu, golf juga bukan kegiatan rutin yang dilakukan para pegawai SKK Migas.
Johannes Widjonarko, Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas, menjelaskan golf adalah urusan pribadi masing-masing pegawai. Dalam bermain golf semua pegawai SKK Migas tidak boleh membawa nama institusi.
"Kegiatan golf kegiatan pribadi bukan kedinasan. Jadi tidak benar kami meminta ini itu, itu tidak dibenarkan dan tidak dijadikan aturan," ujarnya, Jumat (16/8/2013).
Johannes menambahkan, SKK Migas tidak pernah mempunyai anggaran untuk mengadakan acara golf. Pasalnya hal tersebut tidak ada dalam aturan SKK Migas. "Tidak pernah ditemukan audit membiayai golf, dan itu tidak diperbolehkan," jelasnya.
Namun, dia tidak menyangkal bahwa SKK Migas sudah mempunyai anggaran sendiri untuk membuat acara hiburan. Anggaran tersebut dikumpulkan dari uang pribadi masing-masing pegawai SKK Migas.
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini tertangkap tangan oleh KPK. Dalam penangkapan tersebut ada seorang pelatih golf, Deviardi atau dipanggil Ardi.
Dari data yang dihimpun Tribunnews.com, Ardi adalah guru golf dari Rudi Rubiandini. Ardi pun saat ini menjadi tersangka karena terlibat kasus penyuapan yang dilakukan perusahaan migas asal Singapura, Kernel Oil Plt Ltd.