TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan hasil survei nasional Lembaga Klimotologi Politik (LKP) menyatakan Konvensi Partai Demokrat kalah populer dari deklarasi Wiranto - Hary Tanosedibjo. Berdasarkan temuan LKP, tingkat popularitas atau pengenalan publik terhadap Konvensi Demokrat tergolong rendah.
"Baru 40,8 persen responden yang mengaku tahu atau minimal mendengar rencana Konvensi demokrat. Sedangkan popularitas deklarasi Win - HT sebanyak 77,6 persen diketahui publik," kata Usman Rachman, CEO LKP di Jakarta, Senin (2/9/2013).
Usman menuturkan, survei tersebut dilaksanakan pada 12-18 Agustus 2013 di 33 provinsi. Survei tersebut mengambil sampel sebanyak 450 responden melalui teknik multiu stage random sampling. Margin error dari survei tersebut adalah +/- 4,6 persen dan level confidence 95 persen.
"Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara dengan menggunakan telepon dengan respinden dan berpedoman pada kuesioner," ujarnya.
Usman menjelaskan, dengan rendahnya popularitas Konvensi maka tujuan PD untuk mendongkrak elektabilitas melalui Konvensi tidak tercapai. Temuan LKP elektabilitas PD sebesar 8,9 persen atau tidak jauh berbeda dengan survei berbagai lembaga riset 8,9 lalu.
Sedangkan untuk Partai Hanura, tingginya popularitas atau tingkat pengenalan publik terhadap deklarasi Win - HT membuat elektabilitas tersebut terdongkrak. "Elektabilitas Hanura pada survei LKP Mei 2013 sebesar 6,3 persen, sedangkan dalam survei kali ini mejadi 10,9 persen," katanya.