Laporan Wartwan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Saleh Husin menyayangkan adanya keributan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Menurut Saleh, hal itu tidak perlu tejadi jika pihak operator Lion Air dapat menginformasikan secara jelas dan transparan kepada penumpang terhadap lamanya delay yang akan terjadi sehingga penumpang merasa diperhatikan dan ada kepastian.
"Ini harus menjadi koreksi pihak maskapai dalam pembenahan kedepan agar hal seperti tidak terulang kembali," kata Saleh melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Senin (2/9/2013).
Saleh mengatakan masalah delay sudah sering terjadi pada Lion Air. Untuk itu perlu ada pembenahan ulang sistem penjadwananya pemberangkatan .
Diketahui, amburadulnya jadwal penerbangan pesawat Lion Air dari Bandara Soekarno-Hatta Minggu (1/9/2013), diduga karena semua pilot menggelar aksi demonstrasi, karena hingga 1 September mereka belum menerima gaji.
Surya Online sempat menemui salah seorang pilot Lion Air, yang berada di ruang tunggu. Namun, sang pilot buru-buru meminta Surya Online untuk meminta keterangan dari Kepala pilot.
"Mohon maaf, silakan tanya kepada kepala pilot kami," ujar pilot itu.
Isu demonstrasi para pilot sudah terdengar ramai di Bandara Soekarno-Hatta. Ratusan penumpang yang terlantar, memaksa manajemen Lion Air untuk memberikan kepastian jadwal penerbangan. Namun tetap tidak ada penjelasan yang memuaskan hati.
"Mohon maaf, kami memang kekurangan kru," kata Satria B Atmaja, yang mengaku Manajer Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (1/9/2013) malam.
Mendengar itu, seorang penumpang lalu menghubungi koleganya di Surabaya. Dan kolega itu membenarkan memang ada demo pilot Lion Air di Surabaya dan Makassar.
"Saya langsung menghubungi teman saya di Surabaya. Dan benar ada demo pilot, karena tanggal 1 September ini gaji mereka belum diterima," ujarnya.