TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kerap mengundang Politisi asal PDI Perjuangan untuk berdiskusi politik. Setelah Budiman Sutjatmiko, Pramono Anung, Kamis (12/9/2013) siang KPK mengundang Ganjar Pranowo. Namun, Wakil Ketua PK Busyro Muqaddas punya alasan tersendiri.
"Itu sebagai pakar, bukan mewakili partai," kata Busyro di Kantor KPK, Kamis (12/9/2013).
Saat dicecar kenapa tidak ada dari partai lain yang diundang, Busyro menjawab diskusi ini pendekatannya kepada kepakaran dan keahlian.
"Bukan partai politik,"ujarnya.
Terkait kehadiran Pramono Anung, Busyro mengklaim bahwa saat itu KPK mengundang DPR, bukan pribadi.
Menurutnya, Ketua DPR Marzuki Alie menugaskan Pramono untuk menghadiri diskusi itu. "Itu yang kita undang DPR, yang ditugasi Pak Marzuki itu Pak Pram," katanya.
Lantas bagaimana dengan Budiman Sudjatmiko? Busyro beralasan, "Itu kan sebagai pengamat saja."
Namun, dia memastikan bahwa nanti ada partai lain yang diundang. "Ada. Nanti ada pada saatnya ada. Urut loh," ujarnya.