News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

JK atau Mahfud MD Sosok Cawapres Ideal untuk Jokowi

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua umum PDI-P Megawati(depan) dan Kader PDI Jokowi pada penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan (PDIP) di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (8/9/2013). Kesimpulan Rakernas PDI Perjuangan tidak secara resmi menginstruksikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo maju menjadi calon presiden Pemilu Presiden 2014 dari partai berlambang kepala banteng tersebut. (Warta Kota/henry lopulalan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa nama pendamping Joko Widodo di pilpres tahun 2014 belakangan ramai diperbincangkan.

Banyak tokoh disebut-sebut sebagai kandidat cawapres jika benar Joko Widodo bertarung memperebutkan kursi presiden.

Pengamat Politik Gun Gun Heryanto melihat sosok cawapres yang tepat untuk Joko Widodo atau Jokowi adalah yang memiliki figur seperti Basuki Tjahaja Purnama. Memiliki kemampuan 'problem solver' dan memiliki rekam jejak yang bersih.

Nama-nama seperti mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD dan wakil presiden 2004-2009 Jusuf Kalla dianggap memiliki kriteria tersebut diatas.

"Yang lebih penting sekarang adalah track record si cawapres juga sosok problem solver kayak Ahok di DKI. Nama-nama seperti JK maupun Mahfud MD bisa menjadi kandidat-kandidat yang masuk di slot bursa cawapres potensial," kata Gun Gun kepada Tribunnews, Sabtu(14/9/2013).

Karena berasal dari Jawa, pendamping Jokowi menurut Gun Gun juga harus berasal dari luar Jawa serta memiliki kemampuan teknokratik, mampu berorientasi pada kerja-kerja nyata birokrasi, merepresentasikan dukungan nyata (meskipun tak harus membangun koalisi besar seperti SBY di 2009).

"Paduan ideal juga jika Jokowi dilengkapi dengan sosok senior dan punya prospek suara di wilayah timur karena Jokowi sendiri secara simbolik berasal dari Jawa. Sejumlah nama bisa masuk dengan kriteria-kriteria,"ujar Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute ini.

Saat ditanya, apakah cawapres untuk Jokowi harus berasal dari kalangan militer agar tidak mudah digoyang saat menjabat, Gun Gun melihat hal tersebut sudah tidak cocok. Menurutnya, dikotomi militer dan sipil kini sudah tidak ada lagi.

"Kalau konteks sipil-militer sudah tak pas lagi saya kira. Nama-nama militer yang beredar sekarang masih pada berburu capres dan rata-rata memiliki catatan masa lalu yang mengganggu persepsi publik,"ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini