TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah tadi malam bertemu dengan tangan kanan Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Mohammad Shafee, siang ini Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dijadwalkan bisa bertemu dengan TKI di bawah umur asal Belu NTT yang terancam hukuman mati, Wilfrida Soik.
"Siang ini Pak Prabowo dijadwalkan bisa bertemu Wilfrida di penjara. Penjaranya di Kota Baru Kelantan," kata Sudaryono, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra yang juga merupakan seketaris pribadi Prabowo dalam keterangan persnyaa kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (14/9/2013).
Sudaryono menuturkan, pemerintah Malaysia sangat kooperatif untuk memfasilitasi berbagai kemungkinan untuk bisa menyelematkan Wilfrida, termasuk juga untuk membantu Prabowo bisa bertemu dengan Wilfrida.
"Bahkan Pak Prabowo diberikan waktu untuk bicara empat mata dengan Wilfrida," ucapnya.
Lebih lanjut Sudaryono mengatakan, kasus Wilfrida yang dituduh membunuh majikannya ini, memang sudah berjalan lama, namun sejauh ini tidak ada pembelaan atau kuasa hukum untuk Wilfrida.
Meski demikian, dalam pertemuan semalam dengan Prabowo, Tan Sri Mohammed Shafee yang juga tim hukum dari pemerinahan Malaysia akan menyelidiki lebih jauh sebelum keputusan final.
"Pak Prabowo sangat lega mendengar hal itu, artinya masih ada harapan," ucapnya.
Kepada Prabowo, Tan Sri Mohammed Shafee mengatakan masih ada waktu untuk membela gadis dibawah umur itu yang dituduh membunuh majikannya.
"Kita masih ada waktu untuk mengupayakan yang terbaik untuk dapat menolong gadis ini. Memang harus ada pembelaan untuk menolong gadis ini," kata Tan Sri.
Menurut Tan Sri sejauh ini, belum ada pemerintah Indonesia, maupun dari KBRI yang menjenguk Wilfrida di tahanan, atau pun yang bertanggung jawab terhadap nasib Wilfrida.
Seperti diketahui, begitu mendapat masukan dari teman-temannya, dan keluhan dari waega NTT, Prabowo hari Jumat sore (13/9/2013) kemarin terbang ke Malaysia untuk bisa menyelematkan TKW asal Belu NTT, Wilfrida. Wilfrida yang ditduh membunuh majikannya ini, adalah korban dari perdagangan anak di bawah umur yang kemudian dipekerjakan di Malaysia.
Prabowo tergerak membela Wilfrida, selaian karena merasa iba terhadap nasib anak di bawah umur ini, juga karena ia memiliki hubungan yang baik dengan PM Malaysia , Nazib Razak. Tak hanya itu, ayah Nazib , PM ke-2 Malaysia, Tun abdul Razak adalah kawan karib ayah Prabowo, (alm) Profesor Sumitro Djojohadikusumo.
Prabowo yang pernah bersekolah SD di Kuala Lumpur, yaitu di Victoria School saat ikut ayahnya di Malaysia, memiliki banyak teman-teman yang kini menjadi petinggi di pemerintahan Malaysia. Termasuk salah satunya Tan Sri Mohammed Shafee, yang kini menjadi tangan kanan PM Nazb di bidang hukum, dan juga pengacara untuk Barisan Nasional.
Sebetulnya untuk urusan menolong TKI, Januari tahun 2012 lalu Prabowo juga membantu memulangkan 300 TKW dari Yordania, yang tidak sengaja ia temukan kleleran di KBRI. 300 TKW yang nasibnya tidak jelas karena tidak memiliki dokumen resmi itu, akhirnya secara bertahap bisa pulang ke Indonesia, karena hubungan baik Prabowo dengan Raja Yordania. Kini hanya tinggal 30 di antara 300 tersebut, dan diperkirakan bulan ini sudah bisa pulang ke Indonesia semua.