News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konvensi Demokrat

Ruhut: Tidak Lagi Perlu Hiraukan Anas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kader Partai Demokrat (PD), Ruhut Sitompul.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, tampak dianggap seperti angin lalu, oleh mantan kolega separtainya, Ruhut Sitompul.

Bahkan, Ruhut menilai pernyataan Anas terkait konvensi yang digelar partai berlambang bintang segi tiga itu, tak patut dipercayai.

Hal ini, diungkapkan Ruhut dalam menanggapi pernyataan Anas yang mengatakan bahwa pemenang konvensi Partai Demokrat akan sulit memenangkan pemilihan presiden 2014.

"Anas kok masih didengarkan. Dia itu tinggal menghitung hari," kata Ruhut di tengah-tengah acara "100 Hari Wafatnya Taufiq Kiemas" di Jakarta, Minggu (15/9/2013).

Pernyataannya itu merupakan sindiran sekaligus spekulasi bahwa Anas tinggal menghitung hari menunggu penahanan KPK, setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang.

"Sekarang mana ada tersangka di KPK tidak dipenjara?" ujar Ruhut lagi.

Karenanya, Ruhut enggan menanggapi terlalu jauh pernyataan Anas tersebut. Ia juga menilai,
konvensi ini sekaligus menepis anggapan miring terhadap Partai Demokrat. Elektabilitas yang semula anjlok, perlahan mulai merangkak naik.

Belakangan, Ruhut berani menyebut bahwa Demokrat di akhir tahun ini bisa meraih elektabilitas sebesar 15 persen.

"Kalau sudah 15 persen, pemilu legislatif nanti kami bisa targetkan 20 persen," ujarnya.

Sebelumnya, Anas menyatakan bahwa siapapun pemenang konvensi tersebut akan sulit memenangkan pemilihan presiden 2014. Mantan ketua Himpunan Mahasiswa Islam itu juga berkomentar seputar peluang Gubernur DKI Jakarta Jokow Widodo (Jokowi) untuk memenangkan pilpres 2014.

Menurut hasil sejumlah survei, tutur Anas, nama Jokowi memang terdepan dalam bursa capres 2014. Namun, kata Anas, peluang Jokowi tersebut masih bisa berubah tergantung dinamika perpolitikan tanah air.

"Kan pilpresnya masih 10 bulan lagi, tentu kemungkinan dinamaka dan fluktuasi itu muncul, kita belum bisa," ujar seusai meluncurkan organisasi masyarakat yang digagasnya yang bernama Pergerakan Indonesia di kediamannya di Duren Sawit, Jakarta, Minggu siang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini