TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Politisi Demokrat Ruhut Sitompul tetap yakin pekan ini akan tetap dilantik menjadi Ketua Komisi III DPR RI meski ditolak sejumlah anggota komisi. Lobi Fraksi Demokrat terus dilakukan. Apalagi SBY bergeming tetap mendudukkan Ruhut yang dijuluki rekannya dengan badut.
Ketua Fraksi Demokrat DPR RI Nurhayati Assegaf mengatakan, Demokrat terus melakukan lobi-lobi politik agar fraksi lain bisa menerima Ruhut.
"Kita melakukan lobi-lobi politik soal permasalahan Ruhut. Sampai hari ini (kemarin) belum mendapatkan alternatif, apalagi mengganti nama baru," kata Nurhayati di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/9).
Lobi-lobi Demokrat untuk mendudukkan Ruhut dilakukan sesuai arahan Ketua Harian Demokrat Syarief Hassan termasuk restu SBY.
Ruhut yang ditemui terpisah tetap percaya diri bakal menduduki posisi strategis di Komisi III DPR. "Pak SBY sudah bilang tetap gue, nggak ada pengganti," kata Ruhut.
Bahkan Ruhut cukup yakin hari Rabu nanti akan dilantik.
Jika dilakukan voting pun, Ruhut tetap yakin bakal menang. "Yang nolak cuma sedikit kok, lancar semua lancar," ujar politisi berjuluk Si Poltak ini.
Ketua Komisi III Gede Pasek Suardika (Demokrat) mengungkapkan, pleno pelantikan Ruhut akan digelar Rabu, (2/10). Pleno untuk pemilihan Ketua Komisi III masih menunggu piminan DPR yakni Priyo Budi Santoso yang kemarin berhalangan karena ayahnya meninggal dunia. "Yang jelas dari fraksi kami (Demokrat) tetap mengusulkan Ruhut Sitompul, tidak ada nama lain," imbuhnya.
Pasek berharap pada pemilihan Ketua Komisi III nanti tidak ada voting.Pasek khawatir, jika pemilihan Komisi III dilakukan dengan voting, maka Komisi lain akan mengikuti langkah serupa. "
Penegasan senada disampaikan Jafar Hafsah (Demokrat). Menurutnya, tidak ada alasan bagi anggota Komisi III DPR menolak penunjukan Ruhut. Menurutnya, posisi pimpinan komisi di DPR merupakan hasil kesepakatan seluruh fraksi-fraksi yang ada dan memperhitungkan proporsi tertentu.
"Karena Demokrat kebetulan partai terbesar, fraksi terbesar maka dia mendapatkan tiga ketua dan l1 wakil ketua di semua alat kelengkapan DPR. Nah khusus komisi III, X dan satu komisi lagi saya lupa, (Demokrat) dapat ketua," ujar Jafar.
Jika Demokrat mengganti Ruhut dengan nama lain, justru akan menjadi preseden buruk. "Kalau penolakan terkait pribadi saya kira jangan kita memberikan vonis terhadap Ruhut," ujar Hafsah.
Penilaian berbeda disampaikan Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar yang menganggap penunjukkan Ruhut oleh Demokrat sebagai ajang coba-coba. "Demokrat mengajukan Ruhut hanya coba-coba diterima atau tidak, trial and error," kata Hasrul.
Hasrul meminta masalah Ruhut sebaiknya dibahas dalam koalisi sebab terdapat anggota koalisi yang menolak Ruhut.
Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo secara tegas menolak Ruhut. "Golkar tegas menolak. Saya minta Demokrat dengan segudang SDM, masa tidak ada yang lebih bagus," kata Bambang Soesatyo.
Bambang memunta Fraksi Demokrat legowo dan berbesar hati agar tidak memaksakan kehendak menunjuk Ruhut meski menghormati kursi Ketua Komisi III merupakan jatah Fraksi Demokrat.
Bambang pun mengatakan pihaknya siap melakukan voting bila kata sepakat tidak tercapai saat rapat pleno pelantikan Ruhut.
"Kalau ada yang menolak harus voting, ini bukan gengsi. Calon yang diusung diterima atau tidak. Kita tidak ingin seorang pemimpin Jaka sembung naik ojek, engga nyambung jek," katanya. (tribunnews/fer/aco/bah)