TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kaum nasionalis ikut memikirkan masalah lingkungan hidup yang terus mengalami kerusakan.
Kaum nasionalis bersama organisasi yang bergerak di bidang lingkungan hidup menyatakan siap bekerjasama membantu pemerintah mengatasi dampak yang timbul akibat kerusakan lingkungan hidup yang terjadi.
“Kita peduli, memikirkan persoalan lingkungan hidup. Kondisinya memang sudah parah, sumber daya alam Indonesia sudah terkuras. Tambang, minyak, ikan dan udaranya juga sudah tercemar,” kata Ketua Umum Aliansi Nasionalis Indonesia(Anindo), Edwin Henawan Soekawati pada saat deklarasi pembentukan Bina Lingkungan Hidup(BLH) Anindo di Jakarta, Minggu(6/10).
Selain deklarasi, diisi diskusi dengan pembicara Deputi Tata LingkunganKementerian Lingkungan Hidup, Imam Hendargo Abu Hanifah dan Koordinator Program United State Agency for International Development(USAID), Dadang Setiawan. Selain itu para tokoh Anindo ikut.
Dijelaskan, masalah lingkungan hidup ini merupakan bagian dari ketertiban dunia seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
”Anindo dan BLH nya ikut ambil bagian melaksanakan ketertiban dunia, iklim semakin rusak, jangan sampai terjadi kekacauan,’katanya.
Ketua BLH Anindo, Bob R Randilawe menambahkan, kaum nasionalis Indonesia perduli dengan lingkungan hidup. Ia mengingatkan akan kerusakan hutan yang berlangsung secara massif.
Padahal kata Bob, hutan tropis dan keanekaragaman hayati serta kandungan sumber daya alam, titipan anak cucu yang harus dikelola untuk kemakmuran rakyat.
Pemerintah, diakuinya memang sudah membuat kebijakan memproteksi lingkungan, yaitu program Menuju Indonesia Hijau(MIH) yang dicanangkan Presiden SBY tahun 2006.
Tujuannya, sebagai alat untuk mendorong kinerja pemerintah daerah dalam pelaksanaan konservasi sumberdaya alam dan pengendalian kerusakan lingkungan.
“Fokus program MIH adalah mengukur perubahan tutupan vegetasi di kawasan lindung di daerah serta untuk melihat sejauhmana intervensi pemerinth derah dalam menanggulangi ancaman degradasi lahan di kawasan berfungsi lindung,” Bob menjelaskan.