TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat, menegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) layak marah kalau memang benar apa yang dikatakannya tidak tahu soal sosok Bunda Putri.
"Presiden SBY layak marah seperti itu kalau memang benar yang dikatakannya bahwa SBY tidak mengenal sama sekali orang yang disebut Bunda Putri itu sebagai orang yang dekat kepadanya," kata Martin ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (11/10/2013).
Menurut Martin memang kalau disimak kesaksian-kesaksian yang disampaikan di Pengadilan Ahmad Fathanah dan Lutfhi Hasan muncul nama Sengman yang dikatakan anaknya Ustadz Helmi sebagai orang dekat SBY.
"Ada juga katanya Bunda Putri yang bisa menyampaikan pesan langsung pada Presiden. Sehingga memberi kesan bahwa di sekitar kasus korupsi yang membelit petinggi-petinggi PKS ini selalu terdapat orang-orang dekat Cikeas," kata Martin.
Sehingga dengan demikian, lanjut Martin, adanya bantahan yang bernada emosional dan marah dari Presiden dapat dipahami dengan catatan kalau ternyata Bunda Putri yang disebut-disebut Lutfhi adalah orang kepercayaan Presiden malah tidak dikenal sama sekali oleh SBY.
Sebelumnya diberitakan, Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam persidangan di pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (10/10/2013), kemarin, menyebut ada sosok bernama Bunda Putri yang ia kenal adalah orang dekat dengan Presiden SBY dan bisa memberikan informasi akurat mengenai kebijakan pemerintah.
Nah, pernyataan Lutfhi langsung dibantah oleh Presiden SBY. Begitu mendarat di Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta, Kamis (10/10/2013), malam, usai kunjungan kenegaraan ke Brunei Darussalam, Presiden SBY langsung memberikan klarifikasi bahwa pernyataan Luthfi itu tidak benar dan dia tidak sama sekali tahu mengenai sosok Bunda Putri. Bahkan SBY terkesan marah.
SBY eminta Lutfi bersikap kstaria. “Yang memperkenalkan (Bunda Putri) katanya kawan Lutfi sendiri, kenapa dibawa-bawa Presiden segala macam. Saya tidak paham,” kata Presiden. Presiden meminta agar jangan main-main dengan kebenaran. “Berani berbuat berani bertanggung jawab,” kata SBY. (aco)