Laporan Wartawan Tribunnews.com Andi Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai tak perlu mengerahkan intelijen dan kepolisian untuk menelisik sosok Bunda Putri.
Bunda Putri, adalah nama seseorang yang disebut oleh mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam persidangan kasus suap kuota impor daging sapi.
"Menurut saya tak perlu pengerahan polisi atau Intel," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon, kepada Tribunnews.com, Minggu (12/10/2013).
Pasalnya, kata dia, indentitas dan kebenaran adanya sosok Bunda Putri merupakan persoalan sepele. Bagi Fadli, kalau Presiden SBY ingin mengungkap identitas Bunda Putri, cukup disampaikan ke publik.
"Juga sebaiknya ada pengusutan tuntas, karena berita yang beredar menyebabkan berbagai spekulasi yang dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap presiden," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden SBY menunjukkan keseriusannya untuk mengungkap sosok Bunda Putri. Bahkan, SBY yang disebut Luthfi memiliki kedekatan dengan Bunda Putri, merasa perlu mengerahkan intelijen untuk mencari tahu sosok perempuan yang suaranya pernah diperdengarkan berdasarkan sadapan KPK itu.