TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta sosok Bunda Putri dihadirkan di persidangan. Sebab nama itu telah muncul dari kesaksian di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dalam kasus suap impor daging Sapi.
"Jangan jadi pengadilan sumber fitnah, kalau saya dipanggil juga datang," kata Wasekjen PKS Fahri Hamzah di Gedung DPR, Rabu (16/10/2013).
Fahri mengatakan bukti persidangan memperlihatkan peran Bunda Putri. Ia menuturkan sosok itu juga muncul dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan) Luthfi Hasan Ishaaq dan Ridwan Hakim.
Menurut Fahri, kemunculan di BAP itu harus dipertanggungjawabkan di persidangan. "Jangan memproduksi satu kata tapi engga diproses ini soal KPK dan Tipikor banyak nama penting diabaikan, harusnya diperiksa," ujar Anggota Komisi III itu.
Fahri menilai kemunculan Bunda Putri seperti yang terjadi dalam kasus Hambalang. "Di Hambalang kok Ibas hilang? Engga mungkin itu kesaksian Yulianis. Karena Yulianis dilaporkan ke polisi jadi hilang. Padahal dibawah sumpah," tuturnya.
Mengenai keputusan SBY mengungkap sosok Bunda Putri, Fahri menilai hal itu wajar. "Tapi SBY bukan hukum, SBY itu politis. KPK dan Pengadilan Tipikor yang harus mengungkap," kata Fahri.
Politisi PKS: Daripada Fitnah Lebih Baik Hadirkan Bunda Putri di Persidangan
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Rachmat Hidayat
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger