TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengumumkan secara terbuka niatnya mencalonkan ketua umum Golkar menggantikan Aburizal Bakrie alias Ical dianggap sebagai tindakan tepat dan berani.
"Itu malah bagus dan tidak apa-apa serta berani. Sebagai partai terbuka dan demokratis ini memberikan kesempatan kepada semua kader untuk maju jadi ketua umum Golkar," kata Pengamat Politik Universitas Indonesia Iberamsjah, Senin (4/10/2013).
Menurut Iberamsjah, Ketua Dewan Pembina Golkar Akbar Tanjung tampaknya kurang senang dengan keinginan Agung Laksono maju jadi calon ketua umum Golkar.
"Seperti Akbar Tanjung tidak usah kebakaran jenggot. Dalam partai terbuka seperti Golkar tidak ada pembatasan hak kader mencalonkan ketua umum," kata Iberamsjah.
Sebelumnya dikabarkan Akbar menyayangkan sikap Agung Laksono yang mengekspos keinginannya jadi calon ketua umum Golkar.
Menurut Iberamsjah, Agung Laksono pasti sudah mengantisipasi hal terburuk dari keinginannya maju jadi calon ketua umum Golkar.
"Agung Laksono sudah mengantisipasi ke depan jika Ical mungkin tidak laku dijual di Capres atau Pemilu karena elektabilitas Ical tidak naik-naik," kata dia.
Sebelumnya, Agung Laksono dalam Mubes Kosgoro 1957 menyatakan kesiapannya maju jadi calon ketua umum Golkar menyusul desakan Mubes yang berakhir kemarin.