TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar komunikasi politik dari Universitas Mercu Buana (UMB) Dr. Heri Budianto mengatakan, pembangunan Gedung DPP dan DPD Golkar yang dijanjikan Aburizal Bakrie (ARB), hendaknya dilakukan sekarang sebab bisa untuk memotivasi kader khususnya pengurus DPP dan DPD.
"Saya justru menyarankan pak ARB agar permintaan para kader tersebut dipenuhi sebelum pileg, bukan setelah jadi presiden," ujar Heri Budianto, Minggu (24/11/2013) menanggpi perkembangan di tubuh Golkar pasca-Rapimnas.
Menurut Heri, realisasi pembangunan gedung bisa jadi amunisi bagi para kader jika dilakukan sekarang. Selain itu, kader juga akan menilai komitmen ARB selaku ketua umum terhadap partai. Bukan hanya itu bahkan, bentuk nyata perhatian ARB bisa jadi dalam akan dinilai oleh kader dari usulan pembangunan kantor. Apalagi ARB menjadi Ketum sudah hampir 4 tahun.
“Jadi saya kira sangat wajar permintaan pengurus DPD itu dipenuhi saat ini,” katanya.
Sedangkan Guru besar ilmu politik Fisip UI, Iberamsyah berpendapat, Ketua umum Partai Golkar Aburizal Bakrie terus mengulur waktu dan tak mampu memenuhi janjinya untuk membangun Gedung DPP Partai Golkar dan Kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah (DPD), seperti yang dijanjikannya saat terpilih sebagai orang nomor satu di partai Golkar.
“Ya Ical cuma ulur waktu. Tak mungkin janji membangun gedung dan kantor sekretariat DPD I Golkar dipenuhi. Dia sangat berhitung secara ekonomis,” ujar Iberamsyah.
Menurut Iberamsyah, dengan gaya kepemimpinan ARB yang elitis dan hanya mendengar orang sekeliling tanpa mau memberi saluran bagi suara DPD II, maka pencalonan capres ARB akan sia-sia.
“Basis dukungan dan suara ada di bawah, dan DPD II punya peran. Jika diabaikan, mereka pun akan diam dan mengabaikan dukungan. Hasilnya nanti akan merugikan partai Golkar,” kata Iberamsyah.