Laporan Wartawan Tribunnews.com Domu D Ambarita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eksponen gerakan mahasiswa medio 1990, menilai era reformasi kekinian telah melenceng dari cita-cita yang diperjuangkan para demonstran saat rezim Orde Baru masih berkuasa.
Bahkan, mereka menilai berbagai program reformasi yang diperjuangkan para mahasiswa pada tahun 1998 sudah "dibajak" elite politik tertentu.
Iktirad tersebut, diutarakan sejumlah eksponen mahasiswa 1998 dalam temu kangen sekaligus napak tilas lahirnya organisasi mahasiswa yang menumbangkan rezim Orde Baru, di Jakarta, Sabtu (30/11/2013).
"Reformasi telah dibajak oleh kaum elite, yang kemudian melahirkan politikus korup dan membiarkan kekuatan kapital asing mudah masuk ke Indonesia," kata eksponen Kesatuan Aksi Mahasiswa Trisakti Jim Lomen Sihombing kepada Tribunnews, Minggu (1/12/2013).
Dalam pertemuan itu, kata dia, mereka juga membahas praktik penyelenggara negara yang marak korupsi. Padahal korupsi, sama seperti praktik kolusi dan nepotis, menjadi musuh utama gerakan mahasiswa 1998.
"Kami menuntut agar dikembalikan perjuangan reformasi yang telah keluar dari tujuan Gerakan 1998. Karena itu, kami mendesak dan mendukung sanksi hukuman mati bagi pelaku korupsi," ujar Jim Lomen.
Acara temu kangen terebut, digelar dalam rangka peringatan 15 tahun berdirinya Kamtri (Kesatuan Aksi Mahasiswa Trisakti). Sejumlah eksponen mahasiswa tahun 1998 menghadiri acara temu kangen yang diadakan di kawasan kampus Universitas Trisakti Kebon Nanas, Jakarta Timur.
Selain aktifis 98 dari Universitas Trisakti, hadir pula Jimbong eksponen 98 ISTN (Institut Sains dan Teknologi Nasional); Aditya dari Universitas Atmajaya; Ricky dari Perbanas; Martogi Lumban Gaol dari Universitas Kristen Indonesia; dan beberapa aktifis lainnya.
Turut hadir pula beberapa aktifis mahasiswa yang masih kuliah. Pada acara ini, diselipkan pembekalan kepasa mahasiswa mengenai kiat dan trik pergerakan mahasiswa.
"Kami menjelaskan kepada mahasiswa yang masih aktif mengenai arah dan tujuan mengapa ada gerakan mahasiswa 98," kata Lomen, sapaan akrab calon anggota DPR RI dari Partai Gerindra ini.