TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga kini para politisi terus bermanuver, menjajaki kemungkinan untuk bisa bersanding dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi pada pilpres tahun depan.
Padahal, sampai saat ini PDI Perjuangan belum mengumumkan secara resmi, siapa yang akan diajukan dalam pertarungan Pilpres tahun depan.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin memastikan, belum ada satupun penjajakan serius terkait hal ini dari para tokoh partai politik, maupun para calon presiden yang sudah ada saat ini.
Hanya saja, kata Tubagus Hasanuddin, tak hanya dari hasil survei, akan tetapi realita yang terjadi di lapangan dukungan yang akan diberikan kepada Jokowi pada Pilpres nanti, makin besar.
"Dukungan, juga terlihat dalam bentuk poster-poster yang saya lihat. Di Jawa Barat saja, ada poster yang menyandingkan Jokowi dengan tokoh lain atau capres dari partai politik lain, atau disandingkan dengan Hatta Rajasa," ujar Tubagus Hasanuddin yang tak lain Ketua DPD PDI Perjuangan ini kepada Tribunnew.com. Rabu (4/12/2013).
Ia memastikan, hingga saat ini belum ada pembicaraan khusus yang terjadi antara PDI Perjuangan dengan PAN, atau dengan Hatta Rajasa terkait kemungkinan koalisi yang akan dilakukan tahun depan.
"Masih pembicaraan biasa saja, belum ada pembicaraan yang resmi dengan siapapun. Yang jelas, Jokowi saat ini makin diperhitungkan oleh calon (presiden lain), makin diminati," kata Tubagus Hasanuddin.
Sebelumnya, dikutip dari Kompas. com, Wakil Ketua DPP PAN, Dradjad Wibowo mengaku pihaknya telah melakukan komunikasi dengan partai politik lain, termasuk dengan PDI Perjuangan.
Dradjad kemudian memastikan, Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa berkomunikasi baik dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, maupun dengan Jokowi.
Dradjad menjelaskan, siapa pun nanti capres yang akan diusung oleh PDI-P, partainya akan menghormati.
Ia juga mengungkapkan, berdasarkan analisis yang dilakukan melalui survei internal PAN, Pemilu 2014 hanya akan mengeluarkan dua kekuatan koalisi yakni koalisi yang digalang PDI Perjuangan dan koalisi yang dipimpin Partai Golkar. Partai-partai menengah, menurutnya, akan merapat ke kedua kutub tersebut. Hal ini pula yang akan dilakukan PAN.
Tubagus Hasanuddin menegaskan kembali, semua calon presiden, kini seakan mulai memperhitungkan Jokowi. "Jadi, terbukti, tak hanya oleh hasil survei saja, akan tetapi realitanya di lapangan, Jokowi memang banyak dinginkan rakyat," pungkasnya.
Terakhir, calon presiden yang digadang-gadang oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama mengklaim, dirinya adalah pasangan ideal dengan Jokowi.
Saat menghadiri acara diskusi bertema Mencari Pemimpin Masa Depan Pilihan Umat di kampus Universitas Negeri Jakarta, Rhoma mengungkapkan, dirinya adalah pasangan ideal dengan Jokowi sebagai capres dan cawapres. Menurutnya, ia dan Jokowi sama-sama merakyat.