News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Hambalang

Bu Pur Akui Bantu Teman Dapatkan Proyek Mebel di Kemenpora

Penulis: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sylvia Sholehah als Bu Pur berusaha menutup mukanya ketika berhadapan dengan wartawan selesai dipriksa di Komisi Pemberantas Korupsi, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa(28/5/2013). Bu Pur di priksa sebagai saksi sebagai Kasus pembangunan sarana prasarana Hambalang ini punya hubungan dekat dengan Istana Negara. (Warta Kota/henry lopulalan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sylvia Sholehah atau akrab disapa Bu Pur mengenal Sekretaris Pribadi mantan Menpora Andi Mallarangeng, Iim Rohima. Sejak mengenal Iim Rohima Bu Pur kerap menanyakan soal proyek.

Namun, kata Bu Pur, proyek yang dimaksud tidak terkait dengan proyek Hambalang, melainkan proyek mebel.

Kesaksian Bu Pur begitu lancar meluncur ketika jaksa penuntut umum Kiki Ahmad Yani menanyakan kebenaran Bu Pur pernah meminta proyek ke Iim. Bu Pur pun mengakuinya tapi proyek itu bukan untuk dirinya, melainkan temannya.

"Saya hanya membantu Pak, membantu teman. Saya hanya menanyakan, membantu teman saya apakah ada di Kemenpora ada proyek mebel," ujar Bu Pur yang mengenakan kerudung gelap dan baju terusan oranye di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa(10/12/2013).

Tak lama setelah mendengar penjelasan Bu Pur, jaksa kembali melontarkan pertanyaan apakah setelah menanyakan kepada Iim pada akhirnya proyek yang dimaksud didapatnya. Bu Pur pun mengakuinya dengan lugas.

"Bukan saya yang dapat. Tapi melalui prosedural dan itu tidak terkait dengan Hambalang," ujar Bu Pur yang mengaku juga pernah dua kali ke Kemenpora saat Andi masih menjabat.

Pada persidangan Jumat pekan lalu, Iim mengaku pernah mengirim pesan singkat pada salah satu tim asistensi proyek Hambalang, Lisa Lukitawati Isa. Pesan itu disampaikan karena sebelumnya Bu Pur bercerita sulitnya mengajukan proposal ke Kemenpora.

Adapun pesan Iim kepada Lisa yaitu, "Assalamualaikum Ibu Lisa, kumaha damang? Semoga puasanya lancar. Gimana dengan PT-nya Ibu Purnomo? Maaf, ya saya nanya terus, karena saya nggak mau kecolongan. Saya tahu permainan yang terjadi di dalam. Sesuatu yang sudah established dan menjadi kebiasaan memang susah untuk diubah. Kecuali kalau kita mau mengubahnya dan saya percaya itu bisa diubah. Maaf saya melakukan seperti ini. Karena itu amanah Pak Menteri."

Pesan ini dibacakan jaksa Kiki saat menunjukkan barang bukti. Sementara itu, Iim membantah ada arahan Menpora seperti isi SMS tersebut. Iim mengaku kata "Amanah Pak Menteri" dalam pesan itu merupakan inisiatif dirinya.

Adapun mengenai maksud SMS-nya tersebut, Iim tak mengungkapkannya dengan jelas. "Maksudnya teh gini, yang namanya proposal kalau mau ikut lelang dan segala macam ya, harus ikuti sesuai prosedur," terang Iim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini