TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepucuk surat bertulis tangan terbungkus amplop putih tanpa diberi perekat lem bersama sarapan, buku dan biskuit serta Jam weker atau beker tak diizinkan disampaikan Komisi Pemberantasan Koruspi (KPK) kepada tahanan barunya, Anas Urbaningrum, yang tengah mendekam di Rutan KPK, Jakarta, pada Sabtu (11/1/2014).
Surat itu ditulis tangan oleh isteri tercinta Anas, Atthiyah Laila, di dalam mobil yang membawanya dari kediamanan di Teluk Langsa, Duren Sawit hingga rutan KPK, di Kuningan, Jakarta.
Dalam suratnya, Tia demikian sapaan Athiyyah, menyampaikan semangat dan dukungannya kepada sang suami yang kini harus mendekam di rutan KPK karena disangkakan terlibat kasus korupsi Proyek Wisma Atlet Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
"Mas, alhamdulilah aku apik keadaanne (Mas, alhamdulilah kabarku baik). Aku yakin, haqul yaqin, sampean kuat," demikian pembuka surat isteri Anas.
Dalam surat itu juga, seperti disampaikan Adik Kandung Anas, Anna Luthfi, selaku isteri, Tia meminta izin kepada Anas akan berangkat ke Yogyakarta, bersama anak-anak.
"Mbak Athiyah ini kan hari ini kebetulan mohon izin ke Yogya mengantarkan anak-anak ke Yogya jadi nulis surat di Mobil. Suratnya terbuka, tidak dilem, dititipkan kepada satpam di sana (KPK). Ini pun ditolak," jelasnya, di depan kompleks kediaman Anas, di Teluk Langsa, Duren Sawit, Jakarta, Sabtu (11/1/2014).
Lanjut Anna, seperti tertuang di dalam suratnya, Athiyyah juga mengirimkan jam beker kepada suami tercinta, tak lain agar Anas bisa tetap menjalankan ibadah shalat tepat waktu meski di rutan KPK. Pasalnya, kesehariannya Anas selalu dibangunan istri untuk menunaikan Salat Subuh berjamaah.
"Tadi Mba Tia kasih jam beker, biasanya Mba Tia yang bangunin Mas Anas untuk Salat Subuh berjamaah," ucap Anna.
Tak lupa diakhir tulisannya, Tia memberikan semangat dan dukungan kepada Anas.
"Aku yakin, Haqul Yaqin, sampean kuat. Jaga kesehatan, tak bawain jam beker biar ora ketinggalan subuh. Sampean lagi mondok, ngaji sak akeh-akehe. (Saya yakin, sangat yakin kamu kuat. Jaga kesehatan, ini dibawakan jam beker agar tidak kelewat Salat Subuh. Kamu sedang di pesantren, mengaji sebanyak-banyaknya)," demikian petikan pesan Tia yang tertulis dalam surat tersebut.